TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden ke-47 Amerika Serikat, Joe Biden, berencana menemui keluarga George Floyd di Houston, Texas, Amerika Serikat, Senin (8/6/2020).
Dikutip Tribunnews.com dari nypost.com, Biden memilih bertemu keluarga George Floyd dalam pertemuan tertutup.
Bahkan Biden juga menolak untuk dikawal agen rahasia.
Baca: Sempat Ditegur Wali Kota Washington DC, Trump Tarik Tentara Nasional dari Lokasi Demo George Floyd
Baca: Dorong Lansia Pendukung George Floyd hingga Terbentur Trotoar, 2 Polisi Dirumahkan tanpa Gaji
Hal ini ditujukan Biden agar kedatangannya tidak mengganggu acara pemakaman George Floyd.
Juru bicara Biden menyebut sang mantan wapres akan merekam video dirinya memberikan pesan saat pemakaman George Floyd.
Diketahui, rencana Biden pergi ke Houston merupakan pertama kalinya ia pergi keluar dari wilayah Delaware dan Plhiladelphia sejak lockdown pada Maret 2020 lalu.
Selama ini, Biden diwawancara berbagai pihak melalui media virtual.
Diberitakan sebelumnya, Biden mengutuk demo antirasisme yang membela George Floyd yang berlangsung ricuh.
Biden menyebut tindakan antirasisme itu mewujudkan wajah Amerika yang peduli terhadap sesama, namun ia menyayangkan aksi kekerasan hingga penjarahan yang terjadi.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Biden menyebut demo yang terjadi di berbagai daerah di AS itu menunjukkan Amerika sebagai bangsa yang mudah marah pada ketidakadilan.
Baca: Wali Kota Washington DC Beri Nama Jalan Black Lives Matter, Tegur Trump soal Kasus George Floyd
Baca: Pengantin Gelar Pernikahan di Tengah Demo Bela George Floyd, Massa Ikut Bersorak dan Abadikan Momen
"Setiap orang yang memiliki hati nurani mampu memahami parahnya trauma rasisme yang dialami orang-orang di negeri ini," ujar Biden, Sabtu (30/5/2020).
"Dari penghinaan sehari-hari hingga kekerasan yang ekstrem seperti pemunuhan George Floyd yang mengerikan," sambungnya.
Biden menegaskan dirinya juga antirasisme sehingga ia mendukung adanya aksi demo.
"Memprotes kebrutalan semacam itu adalah hal yang benar dan perlu dilakukan. Ini respons yang sangat menggambarkan wajah Amerika," tuturnya.