Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kemarin (9/6/2020) adalah peringatan ke-27 pernikahan Kaisar Naruhito dengan Permaisuri Masako di tengah pandemi Corona saat ini di mana pun di dunia.
Tidak ada kegiatan apa pun, peringatan pernikahan hanya dilakukan internal Kaisar dan Permaisuri saja dengan sangat sederhana dan penuh keprihatinan di tengah pandemi Corona ini.
"Meskipun deklarasi darurat telah dicabut, penyebaran infeksi coronavirus baru masih tidak dapat diprediksi dan menjadi keprihatinan pula tampaknya bagi pasangan Kaisar dan Permaisuri untuk ikut prihatin dengan keadaan ini," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (10/6/2020).
Pada tahun pertama Reiwa, ketika ia menjadi Permaisuri, kinerja Masako luar biasa. Bahkan dalam kesopanan yang ditampilkan saat mengundang para tamu dari sekitar 190 negara dan lembaga di dunia, ia tampil mengesankan.
Tahun kedua sebagai permaisuri, seperti pertemanan internasional yang memanfaatkan sebagian besar kemampuan bahasanya yang luar biasa, Masako juga memperlihatkan kelebihannya di kalangan internasional.
"Pada bulan Mei, Konvensi Palang Merah Nasional Masyarakat Palang Merah Jepang, yang seharusnya muncul sebagai Presiden Kehormatan, dibatalkan. Kunjungan ke Inggris telah ditunda, Olimpiade Tokyo telah ditunda selama satu tahun, dan Permaisuri tidak dapat lagi pergi ke luar negeri atau mengundang para tamu ke Jepang," lanjutnya.
Namun Masako, yang dengan sabar bertindak, memiliki tujuan besar sebagai seorang permaisuri mendengar peristiwa-peristiwa penting yang telah diterimanya dengan melanjutkan persahabatan internasional nya dengan berbagai keluarga kerajaan dari berbagai negara.
Pada 18 Mei, pekerjaan serikultur dibatalkan sesaat sebelum hari tersebut karena Masako tampaknya sedang tidak enak badan.
"Kali ini muncul keinginan Yang Mulia agar Yang Mulia Kaisar merawat ulat sutra dengan Masako. Tampaknya mereka ingin sedekat mungkin mengamati poerkembangan ulat sutera tersebut. Suatu peristiwa yang menarik."
Yang Mulia Kaisar diberitahu pada konferensi ulang tahun Februari lalu bahwa ia ingin mendukung Masako sebanyak mungkin.
Sejak 28 tahun yang lalu Yang Mulia mengusulkan bahwa dirinya akan melindungi Masako dengan sekuat tenaga.
Kesediaan Yang Mulia untuk melindungi Mr. Masako masih ditanamkan dalam karya serikultural dengan penuh senyuman.
Rika Kayama, seorang psikiater dan profesor di Universitas Rikkyo, juga mengatakan, "Saya pikir mengunjungi Inggris dan tempat-tempat lain sudah dipersiapkan dengan baik untuk waktu yang lama. Penundaan mendadak akibat munculnya pandemi Corona dapat menjadi tekanan besar bagi Masako. Fakta bahwa Yang Mulia Kaisar disertai dengan serikultur seharusnya sangat dapat membesarkan hati bagi Masako dari Yang Mulia."