TRIBUNNEWS.COM - Anggota Garda Nasional atau National Guard positif Covid-19 setelah menangani protes massa di Washington, pekan lalu.
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Letnan Kolonel Brooke Davis, sebagai juru bicara Garda Nasional.
Dia mengatakan Garda Nasional tidak akan merilis jumlah anggota yang terinfeksi virus, dikutip dari TIME.
Namun para pejabat AS meyakini tidak banyak anggota Garda yang positif corona, setidaknya sejauh ini.
Baca: Lebih Dahsyat dari Ebola-HIV, Virus Corona Jadi Mimpi Buruk Pakar Penyakit Menular AS
Baca: Pertama Kalinya dalam Sejarah, Kepala Angkatan Udara AS Dijabat Pria Afrika-Amerika
Para pejabat ini bicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang merilis informasi ini ke ranah publik.
Kabar bahwa anggota Garda Nasional terinfeksi corona pertama kali dilaporkan McClatchy.
Memang ketika berada di lapangan, para anggota Garda Nasional ini sudah melengkapi tubuh dengan pelindung.
Namun sebagian besar dari mereka tidak mengenakan masker dan pastinya tidak mungkin menjaga jarak sosial.
Pada sebuah pernyataan, Davis mengatakan komandan unit bertanggung jawab memastikan pasukan mematuhi pedoman kesehatan.
Antara lain memakai peralatan pelindung diri dan menjaga jarak sosial.
Dia juga mengklaim bahwa personil sudah dites Covid-19 sebelum bertugas, begitu pula sebaliknya.
Menurut pejabat terkait, ada 5.000 personil Garda Nasional yang dikerahkan untuk mengamankan aksi protes Washington.
Angka itu termasuk ada 1.200 anggota keamanan dari Washington.
Sisanya dari pasukan di 11 negara bagian yakni Florida, Idaho, Indiana, Maryland, Missouri, Mississippi, New Jersey, Ohio, Carolina Selatan, Tennessee, dan Utah.
Menurut para pejabat, anggota Garda yang sudah kembali ke negara asalnya masih berstatus tugas.
Sehingga anggota ini akan terus dibayar selama dua minggu tambahan dan dapat dikarantina bila beresiko terinfeksi Covid-19.
Biro Penjara Federal, yang mengerahkan lusinan petugas dan tim anti kerusuhan ke jalanan Washington kini menawarkan untuk melakukan tes kepada para aparat di Washington.
Badan itu juga telah mengatur para petugas untuk dites corona ketika kembali ke tempat mereka bekerja semula secara teratur, bila tidak ingin dites di Washington.
Baca: Wacana Polisi AS Dibubarkan, Istri Wali Kota New York Sebut Mustahil hingga Hidup seperti di Surga
Baca: Capres AS Joe Biden Didesak Pilih Wanita Kulit Hitam sebagai Cawapres, Ini Kata Penasihat
Pihaknya tidak akan memaksa karyawannya untuk melakukan tes Covid-19.
Sementara itu juru bicara FBI tidak berkomentar ketika ditanya akan melakukan tes Covid-19 pada anggotanya atau tidak.
Begitu pula tanggapannya ketika ditanya tentang anjuran penggunaan masker saat bertugas di lapangan.
Diketahui FBI mengerahkan agen untuk menginterogasi demonstran yang ditangkap aparat.
Selain itu badan ini juga mengirim tim elit-nya ke Washington.
Badan itu hanya akan mengatakan pihaknya bekerja dengan pejabat lain untuk terus memastikan langkah-langkah melindungi tenaga kerja FBI.
Namun pernyataan ini tidak memberikan infomasi spesifik apapun.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)