News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Menyaksikan Demonstran George Floyd Terkena Gas Air Mata, Donald Trump: Pemandangan yang Indah

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menyaksikan para demonstran George Floyd terkena gas air mata, Donald Trump mengatakan bahwa itu adalah pemandangan yang indah.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbagi pandangannya mengenai protes kematian George Floyd di Minneapolis, pada Kamis (11/6/2020), lalu.

Trump mengatakan, ia menyaksikan upaya Garda Nasional Minnesota meredam para demonstran dengan menembakkan gas air mata.

"Itu seperti keajaiban. Segalanya terhenti. Aku tidak akan pernah melupakan adegan itu," tutur Trump, dilansir Metro.

Presiden AS menyebut, apa yang dilihatnya itu adalah pemandangan yang indah.

"Itu seharusnya tidak menjadi pemandangan yang indah, tetapi bagiku itu adalah pemandangan yang indah," ujarnya.

Baca: Donald Trump Dikecam karena Ingin Rapat di Lokasi Pembantaian Orang Afrika-Amerika di Era 1921

Baca: Dibilang Trump Settingan, Kakek Pendukung Floyd yang Jatuh Didorong Polisi Alami Cedera Otak

Menurut Trump, itu bukanlah kesalahan para polisi.

Sebab, polisi telah kehilangan tempat bernaungnya, yakni kantor polisi, akibat kerusuhan demonstran.

Presiden AS Donald Trump dikawal ketat Secret Service dan polisi ketika berjalan kaki di sekitar gedung putih. (AFP)

Trump juga menambahkan, para demonstran telah mengambil alih kantor polisi dan membakarnya.

Sehingga, tak ada pilihan lain bagi polisi untuk menembakkan gas air mata.

"Ya, ada beberapa gas air mata dan mungkin hal-hal lainnya. Dan orang-orang pun bubar dan pergi," kata Donald Trump.

Dalam komentarnya, Trump juga ingin mereformasi polisi.

Hal itu dilakukan untuk mendorong petugas agar dapar bekerja dengan belas kasih dan kekuatan.

Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. (AFP/Chandan Khanna)

Diketahui, Minneapolis masih dilanda unjuk rasa hingga kini.

Penjarahan setelah kematian George Floyd pada 25 Mei 2020 lalu telah mendorong protes warga di berbagai penjuru di Amerika Serikat, bahkan dunia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini