Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah menetapkan masker sebagai solusi ketika jarak sosial sulit dilakukan.
"Sangat penting untuk menekankan bahwa menjaga jarak sosial sejauh 6 kaki tetap penting untuk memperlambat penyebaran virus," tulis CDC dalam panduan online-nya.
Di sisi lain, otoritas kesehatan Tulsa merasa miris dengan kebijakan kampanye Trump.
Baca: Jurus China Lawan Blacklist Ekonomi Donald Trump: Hadirkan Investor Asing, Termasuk dari AS
Pihaknya mengaku khawatir dengan keselamatan para peserta kampanye karena tidak ada jarak sosial.
Otoritas kesehatan Tulsa pada Minggu lalu mewanti-wanti agar masyarakat waspada dengan penularan saat berkerumun.
Peringatan ini dirilis setelah pemerintah menyelidiki risiko penularan Covid-19 saat pertemuan di dalam ruangan dalam waktu yang lama.
Peringatan itu juga merilis peningkatan kasus infeksi pada pekan lalu di Tulsa.
Hingga Jumat (12/6/2020), Kota Tulsa mencatat 1.443 infeksi dan 62 korban meninggal akibat Covid-19.
Ahli penyakit melular AS, Anthony Fauci secara khusus memperingatkan risiko penularan virus saat kampanye.
"Ketika Anda berada dalam kerumunan yang besar, jika Anda memiliki pendukung yang jauh, jauh lebih dekat satu sama lain, Anda pasti meningkatkan risiko terinfeksi atau menyebarkan infeksi," kata Fauci dalam wawancara dengan CNN pada Jumat (12/6/2020).
Baca: Kaum LGBT Menang Gugatan di Mahkamah Agung Amerika Serikat, Donald Trump Kalah
Baca: Trump Berencana Pulangkan Militernya, Sekutu-sekutu Amerika Mulai Cemas
Tim kampanye Trump belum mempertimbangkan akan mengundur jadwal acara di Tulsa.
Bahkan saat ini mereka sedang survei tempat kedua di Tulsa untuk memenuhi keinginan pendukung melihat presiden.
Pada rapat meja bundar Gedung Putih Senin (15/6/2020) lalu, presiden mengatakan tempat kampanye telah disiapkan.
Lokasi tersebut akan menampung 40.000 orang untuk melihatnya berorasi.
Kampanye ini mendorong para pendukung Trump mengonfirmasi kehadiran sebelum kampanye dimulai.
RSVP ini bukanlah tiket dan tiket memang tidak diperlukan untuk masuk dan melihat Trump berkampanye.
Tim kampanye Trump berharap kampanye pertama ini akan dipenuhi para pendukung yang antusias.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)