Dari 20 tentara yang tewas, lima tentara berasal dari Bihar, empat dari Punjab, masing-masing dua dari Odisha, Jharkhand dan Benggala Barat dan masing-masing satu dari Chhattisgarh, Himachal Pradesh, Madhya Pradesh, Tamil Nadu dan Telangana.
India mengatakan, bentrokan terjadi karena upaya pihak China mengubah status quo secara sepihak di lokasi tersebut.
India menyangkal tuduhan China, tentaranya telah melintasi perbatasan.
"Selama proses de-eskalasi sedang berlangsung di Lembah Galwan, pertempuran sengit terjadi kemarin malam dengan korban di kedua sisi."
"Hilangnya kehidupan di pihak India termasuk seorang perwira dan dua tentara."
"Pejabat militer senior dari kedua belah pihak saat ini bertemu di tempat tersebut untuk meredakan situasi," bunyi pernyataan resmi dari Angkatan Darat India.
Baca: India Imbau Dua Perusahaan Milik Pemerintah Tak Gunakan Peralatan Telekomunikasi China
Baca: Konflik India-China: Pasca Bentrok 3 Hari di Lembah Galwan, Pasukan China Bebaskan 10 Tentara India
Di sisi lain, China menuduh India melintasi perbatasan dan menyerang tentara China, sebagaimana dilaporkan AFP.
Pemimpin redaksi dari media pemerintah China, Global Times mengatakan, adanya korban dari pihak China.
"Berdasarkan apa yang saya ketahui, pihak Tiongkok juga menderita korban dalam bentrokan fisik Lembah Galwan."
"Saya ingin memberi tahu pihak India, jangan menjadi sombong dan salah membaca pengekangan China dengan menilai lemah."
"China tidak ingin berselisih dengan India, tetapi kami tidak takut," kata Hu Xijin di akun Twitter-nya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)