TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kejadian memilukan terjadi di mana seorang pria tua memaksa lebih dari 70 wanita untuk menjadi istrinya, mereka pun dilecehkan secara seksual hingga dicuci otaknya.
Peristiwa tersebut pun diceritakan secara langsung oleh salah seorang wanita Briell Decker yang berhasil kabur dari sang pria.
Sang pria tua tersebut bernama Warren Jeff, yang ternyata seorang pemimpin Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints (FLDS).
Dikutip Tribunnews.com dari mirror.co.uk, sebuah sekte poligami yang menyempal dari aliran utama Gereja Mormon.
Seperti namanya, sekte ini memperbolehkan umatnya mempunyai banyak istri.
Jeffs diketahui mempunyai 79 istri, termasuk beberapa anak di bawah umur, salah satunya Briell Decker.
Istri-istrinya tersebut tinggal di sebuah kompleks perumahan di kawasan Utah, Amerika Serikat (AS).
Briell menikah dengan Jeff ketika berusia 18 tahun.
Saat itu, ayahnya yang merupakan anggota dari Sekte memutuskan rela menikahkan Briell dengan Jeff.
Setelah menikah dengan Jeff, Briell pun dikendalikan hidupnya oleh Jeff selama bertahun-tahun.
“Setelah upacara pernikahan, dia meminta saya untuk datang dan duduk di pangkuannya. Saya hanya membeku. Saya tidak punya kata-kata," ujar Briell.
Bahkan Briell mengaku mendapatkan pelecehan seksual oleh Jeff, tidak hanya dia, tapi istri-istri Jeff lainnya.
Selama beberapa tahun berikutnya, Briell selanjutnya dicuci otak oleh Jeff.
Briell bahkan melakukan apa saja untuk menghindari dirinya bersetubuh dengan Jeff.
Namun beruntung, Briell mengatakan dapat kabur dari cengkeraman Jeff serta Sekte FLDS.
Briell telah menderita gangguan stres pascatrauma seusai menikah dengan Jeff.
Ubah Rumah Jeff jadi Pelayanan Sosial
Briell pun berhasil mengubah sarang Jeffs menjadi tempat perlindungan yang membantu wanita yang mengalami nasib yang sama seperti dia.
Rekan-rekannya yang selamat dirawat oleh Briell dan timnya di Short Creek Dream Center, di perbatasan Utah-Arizona.
Briell yang kini berusia 34 tahun itu pun juga bercerita bagaimana ia dapat membeli properti atau rumah bekas sarang Sekte Jeff, setelah disita pejabat negara.
“Saya merasa bisa melakukan sesuatu yang positif dengan rumah itu," ujar Briell.
Baca: Cerita 2 Bule Amerika Tersesat di Hutan Wilayah Karangasem Bali Setelah Ikuti Petunjuk Google Map
Baca: Sarah Azhari Jalani New Normal di Amerika Serikat, Sudah Pergi ke Mall dan Makan di Restoran
Baca: Presiden & Ibu Negara Honduras Positif Corona, Presiden Pertama di Amerika Latin yang Kena Covid-19
“Saya benar-benar ingin membuat perbedaan. Saya ingin membuatnya lebih mudah bagi orang-orang yang mengalami nasib yang sama seperti saya dan itulah yang telah kami capai."
Kelompok ini menyediakan perumahan, konseling, keterampilan kerja dan bantuan untuk orang dewasa dan anak-anak yang telah keluar dari sekte FLDS.
Briell tidak akan berbicara tentang berapa banyak mantan anggota Sekte FLDS yang telah dia bantu.
Rumah berlantai tiga, 44 kamar ini sedang dimodernisasi, dengan sisa-sisa warisan kejahatan Jeff perlahan-lahan menghilang.
Cerita Melarikan Diri
Briell mengatakan Jeff yang berusia 64 tahun menjalani hukuman seumur hidup di penjara Louis C Powledge yang tangguh di Palestine, Texas.
Dia dinyatakan bersalah pada 2011 atas pelecehan seksual anak di mana dia membuat seorang anak perempuan berusia 15 tahun hamil dan menyerang seorang anak perempuan usia 12.
Namun setelah penangkapan Jeffs, mimpi buruk Briell belum selesai.
Sementara dilansir dari Nakita.id, dari penjara, Jeff mempertahankan kendali atas FLDS, dikatakan ia mengirim para pendukungnya untuk mengintimidasi, menggunakan narkoba dan mengancam akan membunuh Briell jika ia mencoba melarikan diri.
Baca: Ansel Elgort Jawab Soal Tuduhan Pelecehan Seksual: Minta & Paksa Hubungan Badan 3 Orang dengan Fans
Briell dipindahkan dari satu negara ke negara lain oleh para anggota FLDS, agar tidak terendus polisi.
Tetapi dia (Briell) bertekad untuk mendapatkan kemerdekaan dan bebas dari sekte FLDS tersebut.
Namun adanya harapan dia bisa mendapatkan kebebasannya kembali segera menghilang ketika pertikaian kekuasaan di antara para penatua gereja meledak.
Kadang-kadang, katanya, Briell mengaku dibius dengan obat anti-psikosis yang membuatnya hampir tidak bisa berjalan.
Bahkan Briell melarikan diri beberapa kali - hanya untuk diburu dan dibawa kembali.
Pada 2013, Briell dikurung setelah melakukan pelarian diri, dia diawasi, kamarnya dikunci.
“Jendela-jendelanya tertutup rapat dan kunci di pintu menghadap ke luar. Akhirnya, saya berhasil menemukan dan menyembunyikan beberapa gunting untuk membuka jendela."
"Ketika saya sendirian, saya memanjat keluar dan berhasil mendapatkan keselamatan. Saya akhirnya bebas."
Briell berlari ke rumah tetangganya yang rupanya sebuah kelompok yang menawarkan bantuan kepada wanita yang melarikan diri dari FLDS.
Briell pun dibawa ke rumah perlindungan yang jauhnya ratusan mil di Tennessee.
Baca: Ansel Elgort Angkat Bicara soal Tuduhan Pelecehan Seksual pada Gadis di Bawah Umur
Hingga sampai saat ini Briell terus menjalankan komunitasnya untuk membantu mantan anggota Sekte FLDS.
Setiap hari, setiap orang yang selamat dan telah melarikan diri dari FLDS dia bantu, dan hal tersebut adalah pencapaian terbaik untuk Briell.
Kini dia pun telah menemukan cinta dengan seorang pria bernama Steven dan mereka sekarang menikah dan hidup bahagia.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)