Analis juga percaya ketegangan saat ini juga merupakan hasil dari penolakan China terhadap pembangunan infrastruktur India baru-baru ini di daerah perbatasan.
Untuk diketahui, India meresmikan jalan Darbuk-Shyok-Daulat Beg Oldie sepanjang 255 km, yang dibangun di sepanjang LAC, tahun lalu.
China dilaporkan keberatan dan melihat langkah itu sebagai ancaman terhadap kepentingannya di kawasan itu.
Apa yang Diklaim Masing-masing Pihak?
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, dia tidak mengetahui secara spesifik.
Tetapi, katanya, tentara India telah menyeberang ke wilayah China di beberapa tempat dalam beberapa hari terakhir.
Menurutnya, itu melanggar perjanjian yang dicapai pada 6 Juni 2020 dan bahwa mereka harus mundur.
Zhao Lijian enyebutnya sebagai "provokasi yang disengaja" di pihak New Delhi.
"Hak dan kesalahan ... sangat jelas dan tanggung jawab sepenuhnya berada di pihak India," ungkap Zhao.
Sebagai tanggapan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava angkat bicara.
Anurag memperingatkan China agar tidak membuat "klaim yang berlebihan dan tidak dapat dipertahankan" tentang kedaulatan wilayah Lembah Galwan.
Pekan lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi dengan tegas menyangkal klaim pengambilalihan China atas wilayah India.
Pernyataannya dinilai kontras dengan klaim pemerintah sebelumnya.
Penolakan Modi atas serangan China dikabarkan memicu kontroversi.