News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Pria Temukan Ulat dalam Sayur Brokolinya, Bukannya Dibuang, Ia Malah Memeliharanya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Pria Temukan Ulat dalam Sayur Brokolinya, Bukannya Dibuang, Ia Malah Memelihara Ulat itu sampai Berubah Jadi Kepompong lalu Kupu-kupu

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria temukan ulat di sayur brokoli favoritnya.

Namun bukannya membuangnya, pria itu justru memelihara ulat itu hingga ulat itu bermetaformofis.

Menemukan ulat atau serangga kecil di sayur sayuran adalah hal yang wajar.

Sebagian dari kita mungkin akan mencuci sayuran itu atau bisa juga membuang ulat ke halaman.

Namun pria di Inggris ini memperlakukan ulat yang ditemukannya dengan cara berbeda.

Baca: Viral Barista Dipermalukan karena Menolak Layani Pelanggan Tanpa Masker, Kini Dapat Tip Rp 298 Juta

Baca: Viral Wajah Penjambret Berhasil Kena Capture Istri Korban, Rampas HP saat Dipakai Video Call

Sam Darlaston, yang merupakan seorang DJ di KissFM UK mengunggah ceritanya di Twitter pada 11 Juni lalu.

Sam memutuskan untuk memelihara ulat yang ia temukan di sayur brokolinya.

"Hallo Tesco, aku baru saja mau masak sayuran favoritku, brokoli," tulis Sam.

"Tapi setelah plastik aku buka, rupanya ada ulat di dalamnya."

"Mereka tampak lucu jadi aku pelihara dan menamai mereka."

Tesco kemudian memberikan refund kepada Sam atas kerugian yang ia dapatkan.

Sam kemudian membeli brokoli lagi dari hasil refund tersebut.

Baca: Merry Riana: Berada di Rumah saat Pandemi Virus Corona Ibarat Masa Ulat Menjadi Kepompong

Ternyata, ada ulat lagi di brokoli yang baru saja ia beli.

Tak tanggung-tanggung, kali ini ditemukan 5 ulat dalam brokolinya.

Kemudian, teman sekamarnya juga membeli dan brokoli dan dia menemukan satu ulat.

Sehingga total ada 7 ekor ulat dari brokoli.

ulat-ulat Sam (Twitter)

Sam memutuskan untuk memelihara semua 7 ulat itu, berharap ulat berubah menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu.

Kemudian pada tanggal 12 Juni, Cedric, ulat pertama yang dipelihara Sam, mulai berevolusi dan menjadi kepompong dalam kurun waktu 30 jam observasi.

Sam bertanya-tanya akan jadi apa ulatnya selanjutnya.

Sam bertanya-tanya akan jadi apa ulatnya selanjutnya.

Dan inilah wujud akhir ulat peliharaan Sam:

ulat Sam berubah jadi kupu-kupu

Selain Cedric, lima ulat lainnya yaitu Janine, Carlos, Broc, Olly, dan Croc juga tumbuh menjadi kupu-kupu.

Hingga 27 Juni, Sam memberitahu pengikutnya bahwa masih ada satu ulat yang berwujud kepompong.

Ulat itu ia berinama Slim Eric karena fisiknya yang mungil.

Setelah merasa tugasnya selesai, Sam kemudian memutuskan mengucapkan selamat tinggal kepada kupu-kupunya dengan melepaskan mereka ke alam.

Deretan Manfaat Brokoli untuk Kesehatan

Brokoli adalah jenis sayuran hijau yang kaya vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.

Sayuran yang dihasilkan dari tanaman Brassica oleracea ini masih terkait dengan kembang kol dan kangkung.

Melansir Healthline, brokoli memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut nutrisi brokoli mentah dalam takaran satu cangkir (91 gram):

  • Karbohidrat: 6 gram
  • Protein: 2,6 gram
  • Lemak: 0,3 gram
  • Serat: 2,4 gram
  • Vitamin C: mencukupi 135 persen kebutuhan harian
  • Vitamin A: mencukupi 11 persen kebutuhan harian
  • Vitamin K: mencukupi 116 persen kebutuhan harian
  • Vitamin B9 (folat): mencukupi 14 persen kebutuhan harian
  • Kalium: mencukupi 8 persen kebutuhan harian
  • Fosfor: mencukupi 6 persen kebutuhan harian
  • Selenium: mencukupi 3 persen kebutuhan harian
  • Baca juga: 5 Manfaat Kacang Mete bagi Kesehatan

Brokoli mentah atau matang memiliki nutrisi yang berbeda. Cara memasak brokoli seperti merebus, mengukus, menumis dapat mengubah komposisi nutrisi sayuran.

Proses pemasakan yang terlalu lama dapat mengurangi vitamin C dan protein larut.

Kendati berbeda-beda kandungan vitaminnya, brokoli mentah maupun matang sama-sama memberikan asupan nutrisi penting, terutama vitamin C.

Saat dimasak, brokoli masih menyediakan 84 persen kebutuhan vitamin C harian tubuh. Jumlah ini 1,5 kali lipat lebih besar ketimbang buah jeruk.

Berikut manfaat brokoli untuk kesehatan yang sayang dilewatkan:

1. Mencegah kanker

Melansir Medical News Today, sayuran persilangan seperti brokoli mengandung berbagai antioksidan.

Antioksidan adalah molekul yang dapat menghambat sekaligus memperbaiki kerusakan sel akibat radikal bebas.

Pasokan antioksidan dapat mengurangi peradangan di dalam tubuh dan melindungi kesehatan. Zat ini juga berpotensi membantu mencegah kanker.

Salah satu antioksidan yang terdapat dalam brokoli adalah sulforaphane. Senyawa mengandung belerang ini bisa memberikan efek sedikit pahit saat dimakan.

Studi pada 2009 juga menyebut, brokoli mengandung indol-3-karbinol. Penelitian menunjukkan, senyawa ini memiliki sifat antitumor yang kuat.

Selain brokoli, kembang kol, kubis Brussel, kangkung, lobak, kol, arugula, dan selada air juga memiliki sifat antioksidan serupa.

2. Meningkatkan kesehatan tulang

Kalsium dan kolagen bekerja sama untuk menghasilkan tulang yang kuat. Lebih dari 99 persen kalsium tubuh ada di tulang dan gigi.

Tubuh membutuhkan vitamin C untuk menghasilkan kolagen. Keduanya disediakan oleh brokoli.

Vitamin K yang berperan untuk mencegah dan mengatasi osteoporosis juga disediakan oleh brokoli.

Orang yang kekurangan vitamin K dapat mengalami kendala dalam pembentukan tulang, seperti masalah tulang keropos dll.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh

Vitamin C adalah antioksidan yang dapat menunjang sistem daya tahan tubuh.

Antioksidan ini juga dapat mencegah kanker, penyakit kardiovaskular, katarak, dan anemia.

Vitamin C juga dapat membantu mengurangi gejala pilek dan mempersingkat waktu sakit pilek.

4. Menyehatkan kulit

Vitamin C membantu tubuh memproduksi kolagen, yang merupakan sistem pendukung utama untuk sel, organ tubuh, termasuk kulit.

Sebagai antioksidan, vitamin C juga dapat membantu mencegah kerusakan kulit, termasuk keriput akibat penuaan.

Penelitian menunjukkan, vitamin C dapat berperan dalam mencegah atau mengobati kondisi kulit seperti herpes zoster dan kanker kulit.

5. Melancarkan pencernaan

Kandungan serat dalam brokoli dapat menjaga BAB tetap teratur, mencegah sembelit, mempertahankan pencernaan yang sehat, dan menurunkan risiko kanker usus besar.

Pada 2015, studi menemukan bahwa orang yang rajin mengonsumsi serat lebih kecil kemungkinannya terkena kanker kolorektal dibandingkan mereka yang mengonsumsi sedikit serat.

Secangkir brokoli bisa menyumbang tujuh persen kebutuhan serat per hari.

6. Mengurangi peradangan

Ketika sistem kekebalan sedang diserang, tubuh bisa mengalami peradangan.

Peradangan dapat menjadi tanda infeksi, tetapi juga dapat disebabkan kondisi autoimun kronis seperti radang sendi dan diabetes tipe 1.

Penderita sindrom metabolik juga berpotensi mengalami peradangan.

Studi pada 2014 membuktikan, efek antioksidan sulforaphane dalam brokoli bisa membantu mengurangi peradangan.

Dalam studi pada 2018, 40 orang yang kelebihan berat badan mengonsumsi 30 gram brokoli per hari selama 10 minggu.

Pada akhir periode penelitian, para peserta terbukti memiliki tingkat peradangan yang lebih rendah ketimbang sebelum rutin makan brokoli.

7. Mengurangi risiko diabetes

Penelitian pada 2017 menunjukkan, makan brokoli dapat membantu mengelola kadar gula darah penderita diabetes tipe 2

Hal itu didukung kadungan zat sulforaphane pada brokoli.

Studi lain pada 2018 menemukan, orang yang makan banyak serat risiko mengidap diabetes tipe 2 lebih rendah dibandingkan mereka yang makan sedikit serat.

Serat juga dapat membantu mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes.

8. Melindungi kesehatan jantung

Serat, kalium, dan antioksidan dalam brokoli dapat membantu mencegah penyakit pembuluh darah dan stroke.

Studi pada 2018 menunjukkan, wanita yang makan banyak sayuran silangan seperti brokoli memiliki risiko lebih rendah mengalami aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah kondisi yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Manfaat ini didapat dari beragam kandungan antioksidan brokoli, terutama sulforaphane.

American Heart Association (AHA) menyarankan untuk meningkatkan asupan kalium sambil mengurangi natrium agar pembuluh darah sehat.

Secangkir brokoli dapat menyediakan hampir lima persen kebutuhan kalium per hari.

Brokoli juga banyak mengandung serat. Studi pada 2017 menemukan, orang yang rutin makan serat pembuluh darahnya lebih sehat ketimbang mereka yang mengonsumsi sedikit serat.

Dengan segudang manfaat brokoli untuk kesehatan, apakah Anda masih ragu untuk mengonsumsi makanan sehat ini?

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Manfaat Brokoli untuk Kesehatan".

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Kompas.com, Mahardini Nur Afifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini