News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Negara Ini Berang Terhadap China yang Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden China, Xi Jinping, saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan, 2018 silam. Saat ini China mengerahkan alat canggih untuk memantau aktivitas di Laut China Selatan.

TRIBUNNEWS.COM - Militer China dikabarkan telah mengadakan latihan militer di Laut China Selatan.

Latihan militer tersebut mengundang reaksi sejumlah negara.

Baca: Australia Beli 200 Rudal Jarak Jauh, Antisipasi Pergerakan Tiongkok di Laut China Selatan

Pertama, yakni Amerika Serikat.

Melansir Kontan.co.id, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mereka pada Kamis (2/7/2020) terkait aksi China yang mengadakan latihan militer di Laut China Selatan.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan, langkah itu akan semakin mengguncang situasi di perairan yang disengketakan.

"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip Reuters.

Pada pekan lalu, China mengumumkan bahwa mereka telah merencanakan latihan selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan China.

"Latihan militer adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan RRC untuk menegaskan klaim-klaim maritim yang melanggar hukum dan merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan," kata pernyataan itu, merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok.

Amerika Serikat menuduh China melakukan militerisasi Laut China Selatan dan berusaha mengintimidasi tetangga-tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang luas.

China mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi. Akan tetapi, baik Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim sebagian wilayah tersebut, di mana sekitar US$ 3 triliun perdagangan melewati wilayah ini setiap tahunnya.

Sementara itu, Vietnam dan Filipina mengecam diadakannya latihan militer China di wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan.

Kedua negara memperingatkan bahwa hal itu dapat menciptakan ketegangan di wilayah tersebut dan berdampak pada hubungan Beijing dengan negara tetangganya.

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan latihan militer China di perairan dekat Kepulauan Paracel merupakan aksi yang "sangat provokatif".

Sementara, Kementerian Luar Negeri Vietnam menyebut kegiatan China melanggar kedaulatan yang dapat "merusak" hubungan Beijing dengan Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) .

Melansir Reuters, menurut pengumuman 27 Juni yang dirilis oleh Administrasi Keselamatan Maritim Hainan, China menjadwalkan lima hari latihan dari hari Rabu di dekat Paracels. Vietnam memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China atas Paracels.

Vietnam dan Filipina telah menjadi penentang China di kawasan regional yang paling vokal terhadap apa yang mereka lihat sebagai aksi yang melampaui batas di Laut China Selatan dan mengabaikan batas-batas yang digariskan dalam hukum maritim internasional.

China mengklaim yurisdiksi historis lebih dari 80% wilayah laut tersebut.

Hanoi dan Manila memperingatkan akan meningkatnya rasa tidak aman di Asia Tenggara pada pertemuan puncak ASEAN Jumat lalu, di tengah kekhawatiran, termasuk dari Amerika Serikat, bahwa China menggunakan sampul pandemi coronavirus untuk meningkatkan kegiatan angkatan laut dan meningkatkan klaim teritorialnya.

Meskipun Filipina tidak memiliki klaim atas Paracels, Lorenzana mengatakan China mengadakan latihan di luar perairannya sendiri tidak dapat diterima.

"Itu sangat memprihatinkan, kami sangat khawatir," kata Lorenzana.

"Melakukannya di daerah yang diperebutkan maka itu akan, Anda tahu, membunyikan lonceng alarm untuk semua negara terkait. Itu sangat provokatif," tambahnya.

Menurut jurubicara Vietnam Le Thi Thu Hang, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengirim nota diplomatik ke China untuk menentang latihan-latihan yang secara serius melanggar kedaulatan Vietnam.

"Latihan itu semakin memperumit situasi, dan merusak hubungan antara China dan ASEAN", katanya.

Baca: AS Semakin Intens Lakukan Aktivitas Militer di Laut China Selatan, Tanda-tanda Siap Gempur Tiongkok?

Vietnam mengatakan pada bulan April bahwa salah satu kapal penangkap ikannya ditenggelamkan oleh kapal pengawas maritim Tiongkok.

Tiongkok menyebut klaim maritim Vietnam ilegal dan ditakdirkan untuk gagal.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Aksi Tiongkok di Laut China Selatan bikin marah Amerika, Vietnam dan Filipina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini