TRIBUNNEWS.COM - Kunjungan Perdana Menteri (PM) Irak Mustafa Al-Kadhemi ke Arab Saudi telah ditunda.
Mengutip dari Arab News, Menteri Luar Negeri Saudi memberikan tanggapannya.
Dia mengatakan, penundaan kunjungan Kadhemi ke Arab ini lantaran Raja Salman dirawat di rumah sakit arena peradaganan kandung empedu.
Baca: Raja Salman Dirawat di Rumah Sakit dan Jalani Tes Medis Akibat Radang Empedu
Baca: Raja Salman Dilarikan ke Rumah Sakit
Menyoal kunjungan PM Irak yang ditunda, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud mengunggah cuitan di Twitternya.
Pangeran Faisal mengaku pihak kerajaan menghargai keputusan PM Irak yang hendak mengunjungi Raja Salman.
“Sebagai pengakuan akan pentingnya kunjungan ini, serta keinginan membuatnya berhasil, dengan bijak, telah berkoordinasi dengan saudara-saudara kami di Irak, memutuskan menunda kunjungan,” terangnya.
Baca: Keunikan Bandara di Arab Saudi, Desainya Mirip Fatamorgana Padang Pasir
Baca: Supir dan Perawat Rentan Terpapar, Kasus WNI Terkonfirmasi Positif di Arab Saudi Bertambah
Lebih lanjut, Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman juga mengonfirmasi pengumuman Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Dalam unggahan Twitternya, kunjungan PM Irak dutunda hingga Raja Salman meninggalkan rumah sakit.
Baca: Arab Saudi akan Terapkan Sanksi Denda Bagi yang Masuk Tempat Suci di Mekkah Tanpa Izin
Baca: Arab Saudi Bakal Denda Rp38 Juta Pada Pendatang yang Masuk Makkah Tanpa Izin Selama Musim Haji
Raja Salman Jalani Tes Medis
Lebih jauh, mengutip dari Daily Sabah, aja berusia 84 tahun itu menjalani tes medis di King Faisal Specialist Hospital, Riyadh.
Berita ini dibagikan oleh Pengadilan Kerajaan dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Lembaga Pers Saudi, Senin (20/7/2020).
Namun, pernyataan singkat tersebut tak memberikan keterangan lebih rinci terkait penyakit sang raja.
Baca: Alami Radang Empedu, Raja Salman Dirawat di Rumah Sakit
Lebih jauh, Raja Salman berkuasa sejak Januari 2015 lalu.
Dia dianggap sebagai raja Saudi terakhir dari generasinya yang memegang kekuasaan sejak kematian sang Ayah.
Raja Salman telah menunjuk putranya yang berusia 34 tahun sebagai Putra Mahkota.
Namun, gaya kepemimpinan Mohammed bin Salman menuai kontroversi.
Baca: Supir dan Perawat Rentan Terpapar, Kasus WNI Terkonfirmasi Positif di Arab Saudi Bertambah
Pasalnya, sang Pangeran dikenal tegas dan berani, serta konsolidasi kekuasaan dan mengesampingkan saingan potensialnya.
Dengan dukungan sang ayah, Pangeran Mohammed telah mengubah kerajaan dalam beberapa tahun terakhir.
Sang Pangeran dikabarkan menahan puluhan aktivis dan menu kritik.
Raja Salman Belum Terlihat di Depan Umum Beberapa Bulan
Lebih lanjut, Raja Salman diketahui belum terlihat di depan umum dalam beberapa bulan terakhir.
Ini mengingat Arab Saudi menerapkan pedoman jarak sosial dan kekhawatiran penyebaran virus corona di kerajaan.
Namun, beberapa potret Raja Salman beredar saat dia menghadiri pertemuan virtual dengan kabinetnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)