News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Silih Serang AS vs China Itu Komoditas Politik Berbahaya Jelang Pilpres AS 2020

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Kembali ke masa 2012, Barrack Obama disindir Capres Partai Republik, Mitt Romney tentang kebijakan luar negerinya yang lunak ke Rusia.

Hanya dalam beberapa tahun saja, Demokrat berubah wajah. Mereka kini terus mendorong isu konspirasi Rusia, yang andil terhadap kemenangan Trump di Pilpres lalu.

Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul. (Hector RETAMAL / AFP)

Menurut Malic, peran kambing hitam terhadap kekhawatiran politik domestik AS kini telah dialihkan ke China melalui konsensus bipartisan.

Para elite AS secara bersama-sama mengecilkan angka kematian akibat virus corona di negeri itu yang telah melebih jumlah 100 ribu jiwa.

Puluhan juta orang kehilangan pekerjaan dalam sekejap. Mereka tidak mempertimbangkan apa yang mungkin dilakukan Tiongkok sebagai balasan atas serangan itu.

Realitasnya, China memiliki pengaruh ekonomi sangat kuat bagi AS sebagai dampak globalisasi.

Banyak perusahaan berbasis di AS telah mengalihdayakan seluruh rantai pasokan mereka ke luar negeri, seperti pandemi yang diilustrasikan dengan sangat menyakitkan ini.

Beijing juga memegang utang AS dalam jumlah besar, dan orang-orang kaya China memiliki cukup pengaruh atas studio film Hollywood atau NBA.(Tribunnews.com/RussiaToday)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini