TRIBUNNEWS.COM - Ledakan besar terjadi di Ibu Kota Lebanon, Beirut, Selasa (4/8/2020).
Dikutip dari BBC.com, ledakan itu menyebabkan sedikitnya 78 orang tewas dan lebih dari 4.000 orang mengalami luka-luka.
Akibat ledakan tersebut, kerusakan parah terjadi di Beirut.
Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan ledakan itu diduga berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang pelabuhan.
Ribuan amonium nitrat itu telah tersimpan selama 6 tahun.
Amonium nitrat itu diturunkan dari kapal yang disita pada tahun 2013 dan kemudian disimpan di gudang.
Meski demikian, otoritas Lebanon masih melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait ledakan.
Baca: Ini Rentetan Peristiwa Usai Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon Luluh Lantakkan Kota
Mengenal Amonium Nitrat
Diduga menjadi penyebab ledakan besar di Beirut, apakah amonium nitrat itu?
Dikutip dari laman BPOM, amonium nitrat adalah senyawan kimia berwarna putih atau transparan.
Amonium nitrat dipakai untuk sejumlah hal mulai dari pupuk, peledak, campuran pembeku dan zat pengkatalisis.
Amonium nitrat juga dipakai dalam campuran pembekuan, korek api, kembang api dan pupuk.
Sifat senyawa kimia ini sangat mudah terbakar.
Orang yang terpapar amonium nitrat dapat mengalami iritasi pada saluran pencernaan dengan gajal batuk, sakit tenggorokan dan napas yang pendek.
Dapat pula menyebakan methemoglobinemia sianosis, konvusi, takikardia, dispnea dan kematian.
Baca: Ledakan Lebanon Mendunia, Berikut 6 Fakta dari Negeri yang Ibu Kotanya Dijuluki Paris Timur Tengah
Dapat menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan dengan tenggorokan sakit, batuk, sesak napas dan edema paru tertunda.
Methemoglobinemia ditandai dengan pusing, mengantuk, sakit kepala, sesak napas, sianosis dengan kulit kebiruan, detak jantung cepat dan darah coklat-coklat.
Apabila kulit kontak langsung dengan amonium nitrat, dapat menyebabkan iritasi dengan gejala kulit memerah, gatal dan terasa perih.
Sementara apabila terkena mata, amonium nitrat dapat menyebakan iritasi, mata memerah, dan perih.
Jika tertelan, amonium nitrat dapat menyebabkan pusing, sakit perut, muntah, diare yang berdarah, lemah, kejang dan kolaps.
Sementara dikutip dari BBC, karena sangat mudah terbakar ada aturan ketat tentang cara menyimpan amonium nitrat dengan aman.
Di antara persyaratannya adalah bahwa lokasi penyimpanan harus benar-benar tahan api, dan tidak mungkin ada saluran air, pipa atau saluran lain di mana amonium nitrat bisa membangun, menciptakan bahaya ledakan tambahan.
(Tribunnews.com/Daryono)