TRIBUNNEWS.COM - Ledakan besar terjadi di sebuah rumah yang berada di Baltimore.
Department Pemadam Kebakaran kota menerangkan, satu wanita dilaporkan meninggal dan enam lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi serius.
Mengutip CNN, pejabat berwenang saat ini tengah menyelidiki penyebab ledakan besar di Baltimore ini.
Tim penyelamat terus melakukan pencarian korban yang mungkin terjebak di dalam reruntuhan rumah.
Video ditempat kejadian yang beredar menunjukkan, responden pertama mencari dalam puing-puing.
Baca: PM Lebanon dan Seluruh Kabinetnya Mengundurkan Diri Pasca-Ledakan Mematikan di Beirut
Baca: POPULER Internasional: Kantor Jimmy Lai Digeruduk Polisi | Teori Penyebab Ledakan di Beirut
“Ini penyelamatan dengan tingkat serius,” kata Adams, perwakilan tim penyelamat.
“Rumah cukup hancur dan puing-puing berserakan di tanah. Jadi kami mencari dan mencoba menyisir untuk melihat apakah kami dapat menemukan korban tambahan,” terangnya.
Tetangga: Tiang Telepon Terbelah
Lebih jauh, Dean Jones, yang tinggal beberapa blok dari tempat kejadian angkat bicara melada CNN WJZ.
Saat kejadian, Jones tengah duduk di teras rumahnya.
Ledakan tersebut mengguncang rumah Jones.
“Rasanya seperti bom, seperti menonton hal-hal di negara lain di mana meraka mengalami seperti pemboman,” kata Jones.
“Tiang telepon terbelah, maksudku rumah diujung blok, kacanya pecah,” tambahnya.
Baca: Kisah Paramedis yang Meninggal Akibat Ledakan di Beirut, Sempat Video Call dengan Tunangannya
Baca: Mantan Petinggi Israel Terang-terangan Rayakan Ledakan Dahsyat di Beirut, Buat Rakyat Lebanon Geram
Mematikan Saluran Gas Utama
Lebih lanjut, tim penyelamat kini fokus untuk mematikan saluran gas utama demi menjaga keamanan daerah tersebut.
Menurut Linda Foy, juru bicara Baltimore Gas and Electric Co., setelah dimatikan, perusahaan akan bekerja untuk melakukan perbaikan.
Foy menambahkan, perusaahaan akan menemukan apa yang menyebabkan ledakan tersebut.
Baca: PGN: Kebocoran Pipa Gas di Cakung Sudah Tertangani
Baca: Ada Pipa Gas Bocor di Cakung, SPBU Dekat Lokasi Ditutup Sementara
Peristiwa Kebocoran Gas
CNN sempat melaporkan, pada Agustus lalu, ledakan gas menghancurkan gedung di pusat perbelanjaan di Columbia, Maryland.
The Baltimore Sun melaporkan, September lalu kebocoan gas alam dari pipa tua meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Sun melaporkan, untuk menanggapi insidn ini, Baltimore Gas and Electric Co. berupaya mengganti pipa.
Tetapi, penggantian pipa ini diperkirakan akan memakan waktu sekrira dua dekade.
Juru cara perusaahan, Tasha Jamerson mengaku, dia tak dapat mengomentari tentang ledakan di Baltimore ini, apakah ada masalah dengan pipa di daerah tersebut.
Baca: Pipa Gas Cirebon-Semarang Akan Dibangun Setelah 14 Tahun Mandek
“Keselamatan adalah prioritas pertama kami, kami bekerja untuk mengamankan tempat kejadian berasama pemadam kebakaran," katanya kepada CNN.
“Setelah kami mematikan gas, saat itu lah kami masuk dan bekerja mencari penyebabnya,” tambahnya.
Di situs webnya, Baltimore Gas and Electric, perusahaan gas tertua di negara itu, mengatakan pihaknya menyediakan gas untuk lebih dari 680.000 pelanggan dan memiliki lebih dari 7.600 mil pipa gas alam.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)