TRIBUNNEWS.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte bakal disuntik vaksin Covid-19 buatan Rusia pada Mei tahun depan. Sebelumnya ia memang mengungkap ketertarikannya.
Kepada awak media, juru bicara presiden Harry Roque menyatakan uji coba itu bisa dilakukan setelah vaksin mendapatkan lampu hijau dari badan pengawas obat setempat.
Roque menjelaskan, panel berisi para pakar bakal menganalisis hasil uji klinis vaksin Covid-19 di fase pertama dan fase kedua bulan depan.
Dia menegaskan bahwa Filipina siap bekerja dengan Rusia untuk menemukan obat menyembuhkan virus corona, dilaporkan Russian Today Kamis (13/8/2020).
Baca: Indonesia dan Rusia Jajaki Kerja Sama Bidang Kesehatan, Termasuk Soal Vaksin Covid-19
"Seperti yang kami katakan, Filipina siap berkoordinasi terkait uji klinis, suplai dan produksi vaksin, selama berada dalam koridor hukum yang berlaku," kata dia.
Pada awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa "Negeri Beruang Merah" jadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin virus corona.
Dia menuturkan obat tersebut berfungsi dengan cukup baik, di mana Putin mengklaim salah satu putrinya menjadi sukarelawan.
Baca: Rusia Klaim Dapat Pesanan 1 Miliar Dosis Vaksin Sputnik V
Alexander Ginzburg, Kepala Institut Gamaleya selaku pengembang " Sputnik V", nama obat itu, mengaku obat tersebut belum mencapai fase tiga maupun peer-review.
Namun pada Senin (10/8/2020), Duterte menyatakan "gembira" dengan pengumumkan Sputnik V. Bahkan dia siap menjadi relawan.
“Ketika vaksinnya tiba, saya akan menyuntikkannya di depan publik. Biarkan saya menjadi yang pertama, tidak apa-apa,” ujar presiden berjuluk Digong itu.
Pada Rabu (12/8/2020), Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire menerangkan dia akan bertemu dengan perwakilan Institut Gamaleya.
Pertemuan tersebut bakal membahas mengenai kemungkinan Manila bisa mengujicobakan juga vaksin Covid-19 itu di tempat mereka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Duterte Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Rusia pada Mei 2021