News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Ini Temukan 2 Bongkahan Emas Senilai Rp 3,7 Miliar

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berat total kedua bongkahan itu 3,5kg.

TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Dua bongkahan emas senilai sekitar A$350.000 (Rp3.7 miliar) ditemukan oleh dua penambang di Australia selatan.

Brent Shannon dan Ethan West menemukan batu-batu itu di dekat kota tambang emas Tarnagulla di negara bagian Victoria.

Temuan mereka ditampilkan di acara televisi Aussie Gold Hunters, yang ditayangkan pada hari Kamis.

Kedua pria itu menggali tanah dan menggunakan detektor logam untuk mendeteksi emas di area tersebut.

"Ini jelas salah satu penemuan paling signifikan," kata Ethan West, seperti dikutip CNN. "Bisa mendapatkan dua bongkahan besar dalam satu hari sungguh luar biasa."

Brent Shannon dan Ethan West menemukan bongkahan emas saat diliput acara TV Aussie Gold Hunters. ()

Baca: Harga Emas Antam Jumat, 21 Agustus 2020, Naik Jadi Rp 1.031.000 per Gram, Berikut Rinciannya

Mereka menemukan bongkahan emas atau nugget, dengan berat total 3,5kg, dalam beberapa jam dengan bantuan ayah West, menurut Discovery Channel yang menayangkan acara televisi tersebut.

Acara televisi itu, yang juga disiarkan di Inggris, mengikuti tim pencari emas yang menggali di ladang emas di bagian terpencil Australia.

"Saya pikir kami beruntung," kata Shannon kepada acara TV Australia, Sunrise. "[Emas] itu berada di tanah yang masih perawan, artinya belum tersentuh dan belum ditambang."

West mengatakan bahwa selama empat tahun menambang emas, ia mungkin telah mengumpulkan "mungkin ribuan" keping.

Discovery Channel juga mengatakan kolektor dapat membayar hingga 30% lebih banyak untuk nugget daripada nilai estimasi mereka.

Pada tahun 2019, seorang pria Australia menemukan bongkahan emas seberat 1,4kg yang bernilai sekitar A$100,000 (Rp1,6 miliar) dengan mengunakan detektor logam.

Penambangan emas di Australia dimulai pada tahun 1850-an, dan masih menjadi industri yang penting di negara tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini