TRIBUNNEWS.COM - Petani ini tak mau menyerahkan tanahnya di dalam bandara pada pemerintah pada diimingi imbalan Rp 25 miliar.
Ia adalah keluarga Takao Shito yang hingga saat ini masih bertahan untuk bertani di wilayah Bandara Narita, Jepang.
Padahal sudah tak ada lagi lahan lain di wilayah tersebut untuk bertani kecuali punya mereka.
Bagaimana kisah keluarga Takao Shito mempertahankan tanahnya tersebut?
Keluarga Takao Shito telah bertani sayuran di ladang di wilayah itu selama lebih dari 100 tahun.
Kakeknya merupakan seorang petani, kemudian dilanjutkan oleh ayahnya dan kini ia juga meneruskan pekerjaan petani.
Namun ada yang berbeda dibandingkan dengan pendahulunya.
Tanah pertanian keluarga tersebut kini dikelilingi oleh bandara terbesar kedua di Jepang.