TRIBUNNEWS.COM - Peserta yang hadir di pidato Ibu Negara Melania Trump di Rose Garden pada Rabu (25/8/2020) tidak semuanya melakukan tes Covid-19.
Mereka bahkan tidak memakai masker dan tak ada pemeriksaan suhu saat masuk.
Dilansir CNN, menurut salah satu perserta, memang ada screening dalam bentuk pertanyaan pada form RSVP.
Akan tetapi tidak ada uji Covid-19 atau pemeriksaan suhu di Gedung Putih.
Tim Kampanye Trump mengatakan pada hari sebelumnya bahwa sekitar 70 orang akan menghadiri pidato Melania Trump.
Baca: Donald Trump Diduga Manipulasi Aset demi Keringanan Pajak, Kasusnya Diselidiki Kejaksaan
Baca: Rumor Kim Jong Un Koma dan Meninggal Dunia Terbantah, Korea Utara Rilis Foto Terbaru Sang Diktator
Pidato itu merupakan pidato pertama dengan menghadirkan audiensi langsung di Konvensi Nasional Partai Republik.
Pidato ibu negara ini juga dihadiri oleh Presiden Donald Trump, Wakil Presiden Mike Pence, ibu kedua Karen Pence, anggota Kabinet Trump, dan lainnya.
Rabu (26/8/2020) pagi, kepala staf ibu negara Stephanie Grisham mengatakan kepada CNN bahwa para hadirin "di barisan dekat Presiden dan wakil presiden" diuji virus corona sebelum pidato.
Grisham mengatakan sebagian besar tamu tidak dites, terutama yang berada di lima atau enam baris terakhir.
Tetapi ia mengklaim siapa pun yang melakukan kontak dekat dengan Donald Trump atau Mike Pence - termasuk asisten senior, staf, dan orang tua Melana Trump - dites Covid-19.
Sebagian besar dari mereka yang hadir tidak mengenakan masker.
Kursi yang disediakan untuk para hadirin pun tampaknya tidak ditempatkan dengan jarak 6 kaki (sekitar 1,8 meter).
Padahal, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk menjaga jarak setidaknya enam kaki dari yang lain untuk mencegah penyebaran virus corona.
CDC juga menganjurkan memakai masker, terutama jika sulit untuk menjaga jarak enam kaki dari satu sama lain.
Di Washington, DC, pemerintah saat ini melarang pertemuan lebih dari 50 orang demi menekan penyebaran virus corona.
"Kami mengontrak penasihat virus corona dan semua protokol yang disarankan telah kami ikuti," ujar direktur komunikasi kampanye Trump, Tim Murtaugh kepada CNN.
Namun Murtaugh tidak menjawab pertanyaan tentang apakah setiap orang yang menghadiri pidato itu melakukan tes Covid-19.
Sementara itu, Melania Trump, yang pidatonya sangat kontras dengan pesan-pesan konvensi lainnya, adalah salah satu dari sedikit pembicara yang menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dari hampir 180.000 orang di AS yang telah meninggal karena virus corona.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tenaga medis yang telah berada di garis depan dalam menangani lebih dari 5,7 juta kasus virus corona di AS.
Pidato Donald Trump Jr
Sebelum istri Donald Trump menyampaikan pidatonya di hari kedua Konvensi Nasional Partai Republik, Donald Trump Jr sang anak juga ambil bagian di hari sebelumnya.
Putra Presiden AS Donald Trump, Donald Trump Jr menyampaikan pidatonya di acara Konvensi Nasional Partai Republik atau Republican National Convention (RNC), Senin 24 Agustus 2020.
Seperti yang dilansir Yahoo! News, dalam pidatonya, Trump Jr menyebut menyebut beberapa hal, seperti perbaikan ekonomi yang sudah dalam genggaman, keberhasilan Donald Trump mengatasi Covid-19, serta kritiknya untuk Joe Biden.
Trump Jr awalnya memuji pencapaian ekonomi pemerintah.
Ia mencatat, sebelum pandemi virus corona melanda AS, negara itu sudah pernah mengalami rekor pengangguran terendah untuk orang kulit hitam dan Hispanik Amerika.
Baca: Pacar Donald Trump Jr Positif Covid-19 Usai Hadiri Pidato Calon Mertuanya
Baca: Sejarah Panjang Donald Trump Jr. yang Kerap Sebar Misinformasi dan Teori Konspirasi di Media Sosial
Ia juga memuji pemotongan pajak GOP tahun 2017.
Trump Jr. juga berbicara tentang kematian George Floyd, yang dibunuh oleh polisi Minneapolis pada Mei, sambil menegaskan, GOP adalah pihak hukum dan ketertiban.
"Kita harus mengakhiri rasisme dan kita harus memastikan, setiap petugas polisi yang menyalahgunakan kekuasaan mereka dimintai pertanggungjawaban," ujarnya.
"Apa yang terjadi pada George Floyd adalah aib."
"Dan jika Anda mengenal seorang petugas polisi, Anda tahu mereka juga setuju dengan itu."
Dia melanjutkan, "Semuanya dimulai dengan keselamatan dan keamanan."
"Anda tidak dapat memiliki yang lain tanpanya."
"Anda tidak dapat fokus membangun masa depan yang lebih baik untuk anak-anak Anda tanpa ketenangan pikiran karena mereka dapat belajar dengan aman di ruang kelas, bermain dengan aman di lingkungan sekitar, dan tidur dengan aman di tempat tidur."
Putra tertua presiden ini juga membela sikap pemerintah terhadap pandemi virus corona.
Sejauh ini lebih dari 170.000 orang Amerika telah terbunuh oleh virus tersebut.
Sikap presiden telah dikritik secara luas oleh para dokter, anggota parlemen, dan pakar lainnya.
"Untungnya, ketika virus mulai menyebar, presiden bertindak cepat dan memastikan ventilator sampai ke rumah sakit yang paling membutuhkannya," ujar Trump Jr membela sang ayah.
"Dia mengirimkan APD untuk pekerja garis depan pemberani kami."
"Dan dia mengumpulkan sektor swasta Amerika yang perkasa, untuk mengatasi tantangan baru ini."
"Ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi ada cahaya di ujung terowongan."
Selain itu, Trump Jr menyerang lawan ayahnya di pemilihan presiden mendatang, Joe Biden.
"Joe Biden pada dasarnya adalah Monster Loch Ness dari rawa."
"Selama setengah abad terakhir, dia bersembunyi di sana."
Baca: Donald Trump Gencarkan Potensi Vaksin Covid-19 dari Oxford Agar Bisa Digunakan Sebelum Pilpres
Baca: Rekaman Suara Kakak Donald Trump Bocor, Maryanne Trump Barry Sebut Adiknya Kejam dan Tak Berprinsip
"Dia sesekali menegakkan kepalanya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden, lalu dia menghilang dan tidak melakukan banyak hal."
"Joe Biden dan radikal kiri juga sekarang datang untuk kebebasan berbicara kami dan ingin menggertak kami agar tunduk."
"Jika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, itu tidak akan lagi menjadi 'Mayoritas Diam', melainkan 'Mayoritas yang Dibungkam'."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)