TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria keturunan Arab-Amerika yang dituduh membunuh dua putrinya yang masih remaja 12 tahun lalu di Texas telah ditangkap, FBI mengumumkan pada Kamis (27/8/2020).
Dilansir Arab News, Yaser Abdel Said (63) ditahan tanpa insiden pada hari Rabu di Justin, kota kecil berjarak 36 mil barat laut Dallas, oleh agen dari Biro Kantor Lapangan Dallas.
Yaser Abdel Said telah masuk dalam daftar 10 Buronan Paling Dicari FBI sejak 4 Desember 2014.
"Satuan Tugas Kejahatan Kekerasan Dallas yang dipimpin FBI telah bekerja tanpa lelah untuk menemukan Yaser Abdel Said," kata penanggung jawab Agen Khusus FBI Dallas Matthew DeSarno.
Baca: Kabareskrim Ungkap 3 Klaster Peristiwa Terkait Kasus Djoko Tjandra Saat Masih Jadi Buronan Interpol
Baca: Eks Dirut CIA, FBI, NSA dari Partai Republik Beramai-ramai Kampanyekan Tolak Trump Pilih Joe Biden
"Para penyelidik berpengalaman ini tidak pernah menyerah dalam pencarian mereka dan berjanji tidak akan pernah melupakan para korban muda dalam kasus ini."
"Said ditempatkan di 10 Daftar Buronan Paling Dicari hampir enam tahun yang lalu karena tindakan keji yang dia lakukan terhadap putrinya."
"Penangkapannya membawa kita selangkah lebih dekat ke keadilan bagi Amina dan Sarah."
"Kami ingin berterima kasih kepada mitra kami di Departemen Kepolisian Irving karena telah bekerja dengan kami untuk menangkap pria berbahaya ini."
Menurut polisi, pengemudi taksi wilayah Dallas Said, yang merupakan seorang imigran Mesir-Amerika dari Semenanjung Sinai, memberi tahu Amina (18), dan Sarah (17), dia akan mengajak mereka makan pada 1 Januari 2008.
Said mengantar mereka ke Irving, Texas, tempat mayat mereka ditemukan di taksi di luar motel.
Kedua remaja itu ditembak beberapa kali.
Departemen Kepolisian Irving mengeluarkan surat perintah penangkapan Said pada 2 Januari 2008.
Penerbangan federal yang melanggar hukum untuk menghindari surat perintah penuntutan dikeluarkan pada 21 Agustus tahun itu.
"Bahkan setelah 12 tahun frustrasi dan jalan buntu, pengejaran untuk pembunuh mereka tidak pernah berhenti," kata Kepala Polisi Irving Jeff Spivey.