TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Kabar dunia yang paling disorot yaitu mengenai Yoshihide Suga, perdana menteri Jepang yang baru yang akan menggantikan Shinzo Abe, begini cerita di balik pemilihannya.
Sementara itu di Amerika, seorang pria tewas ditembak saat demontrasi pro-Trump.
Di Afghanistan, banjir bandang yang terjadi di 13 provinsi membuat ratusan nyawa melayang.
1. Profil Yoshihide Suga, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang yang Digadang-gadang Penganti Shinzo Abe
Mundurnya Shinzo Abe dari kursi Perdana Menteri (PM) Jepang telah memantik api persaingan di dalam internal Partai Demokrat Liberal (PDL) untuk merebut kedudukan tersebut.
Diketahui sebelumnya, Shinzo Abe resmi mengundurkan diri sebagai PM Jepang pada Jumat, (28/8/2020).
Pengunduran diri Abe disiarkan melalui konferensi pers yang disiarkan Reuters dari kantor Perdana Menteri di daerah Chiyoda, Tokyo, Jepang.
Abe mengundurkan diri karena sakit radang usus besar atau kolitis ulseratif kronis yang sudah dialami sejak remaja.
Tahun ini, tepatnya pada Juni lalu, penyakit kronis itu kembali menyerang Abe.
Baca: Reaksi Para Pemimpin Dunia Terhadap Pengunduran Diri PM Jepang Shinzo Abe, Trump: Teman Baik Saya
Baca: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri, 4 Sosok Ini Diprediksi Akan Jadi Penggantinya
Dia mengaku telah menjalani serangkaian pengobatan, termasuk mengonsumsi beberapa obat baru.
Pria 65 tahun itu juga sempat diperiksa di rumah sakit selama 7 jam, karena kondisi kesehatannya yang menurun.
Kembali ke perlombaan merebut kursi PM di internal PDL, setidaknya ada tiga nama yang mengatakan diri mereka siap bersaing.
Dikutip dari Kyodonews, tiga nama tersebut terdiri dari Kepala Kebijakan LDP Fumio Kishida, mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba dan Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
Dari ketiga nama tersebut, Suga lah yang digadang-gadang akan memenangkan persaingan untuk merebut kursi PM Jepang tersebut.
2. Cerita di Balik Terpilihnya Yoshihide Suga, PM Jepang yang Baru Pengganti Shinzō Abe
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru setelah melobi Sekjen partai liberal Demokrat (LDP) Toshihiro Nikai dan politisi senior Ketua Diet dari LDP Hiroshi Moriyama pada Sabtu (29/8/2020) malam waktu Jepang.
"Suga sudah menerima akan ikut seleksi pemilihan PM Jepang pengganti Shinzo Abe," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (30/8/2020).
Dengan kesediaan tersebut, dipastikan Suga akan menjadi pengganti Shinzo Abe pada tanggal 17 September 2020.
Baca: BREAKING NEWS: Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga Dikabarkan Jadi PM Jepang
Bagaimana proses pergantian kali ini di mana Abe berhenti mendadak Jumat kemarin (28/8/2020)?
Antara tanggal 13--15 September para pimpinan LDP akan melakukan pemilihan secara resmi siapa yang akan menjadi PM Jepang mendatang, diputuskan resmi dalam partai LDP tanggal 15 September.
Tanggal 16 September partai oposisi resmi membentuk partai gabungan yang baru untuk menghantam partai koalisi LDP dan Komeito dalam pemilu mendatang.
Lalu tanggal 17 September satu-satunya sidang DPR (parlemen atau sidang Diet Jepang) yang juga akan memutuskan siapa PM Jepang yang baru secara resmi.
Mengapa bisa dipastikan Suga akan menjadi PM Jepang mendatang?
Pertama, LDP menguasai mayoritas kursi parlemen bersama Komeito.
3. Pria Tewas Ditembak di Portland saat Massa Pro-Trump dan Demonstran Bentrok
Seorang warga tewas ditembak di pusat kota Portland, Sabtu (29/8/2020) malam waktu setempat atau Minggu (30/8/2020) WIB.
Pria itu tewas ditembak setelah terjadi bentrokan antara pendukung Trump dan pengunjuk rasa yang mengecam kebrutalan polisi Amerika.
Polisi belum merilis rincian tentang korban, yang menurut mereka ditembak di dada sekitar pukul 20.46 waktu setempat dekat Southeast Third Avenue dan Southwest Alder Street.
Pihak berwenang juga belum memberikan informasi tersangka. Mereka meminta siapa pun yang menyaksikan insiden tersebut atau memiliki video penembakan tersebut untuk menghubungi penyelidik.
Baca: VIRAL Massa Pendukung Donald Trump, Olok- olok Black Lives Matter & Perankan Tewasnya George Floyd
Baca: Dukung Gerakan Black Lives Matter, Raheem Sterling Sebut Rasisme Penyakit yang Harus Dihentikan
Selama lebih dari 90 malam berturut-turut, pengunjuk rasa di Portland mengecam kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial.
Protes itu dipicu oleh pembunuhan George Floyd pada Mei 2020, dan semakin memanas setelah penembakan Jacob Blake akhir pekan lalu di Wisconsin.
Pria yang tewas di Portland Sabtu malam itu mengenakan topi berlencana Patriot Prayer, kelompok sayap kanan yang berbasis di Portland yang pernah bentrok dengan pengunjuk rasa di masa lalu.
Laporan CNN mengutip reporter New York Times, Mike Baker, menyebutkan Sabtu malam, polisi mencuit informasi telah terjadi beberapa kekerasan antara demonstran dan counterdemonstrator.
Cuitan di akun kepolisian Portland mengatakan petugas melakukan beberapa penangkapan dan meminta orang untuk menghindari pusat kota karena lalu lintas dari rapat umum politik.
Lalu lintas tersebut bertepatan dengan rencana "Trump 2020 Cruise Rally in Portland" yang diiklankan di Facebook.
4. 13 Provinsi di Afghanistan Terdampak Banjir Bandang, Tim Penyelamat Temukan Ratusan Orang Tewas
Tim penyelamat terus mencari orang hilang di tengah lumpur dan puing-puing bangunan yang rusak, pada Sabtu (29/8/2020) setelah banjir bandang melanda Afganistan.
Berdasarkan laporan yang dilansir dari Reuters pada Sabtu (29/8/2020), Kementerian Penanggulangan Bencana, menyebutkan sekurangnya ada 13 provinsi yang sebagian besar terletak di utara Afganistan, yang wilayahnya terkena banjir.
Di Parwan, tepat di utara ibu kota Kabul, terdapat 116 orang tewas dan lebih dari 120 orang luka-luka, dengan 15 orang masih hilang, kata pejabat nasional dan lokal.
Sementara, akibat banjir itu banyak rumah tersapu, sementara jumlah orang yang tewas akibat banjir ada sedikitnya 160 orang, kata para pihak berwenang.
Baca: Rayakan Idulfitri, Kelompok Taliban dan Pasukan Afganistan Gencatan Senjata Selama 3 Hari
Tim penyelamat masih di daerah itu dan mencari mayat yang hilang, kata Wahida Shahkar, juru bicara gubernur Parwan.
(Tribunnews.com)