Namun, pemerintah barat di mata Babich, yakin versi cerita yang paling memberatkan Rusia adalah yang benar dan hanya berbicara tentang konsekuensi terhadap Moskow.
Belum banyak yang menelaah kasus Navalny ini kaitannya proyek pipanisasi gas Nord Stream 2. Jerman sedang dalam tekanan kuat AS agar menghentikan kerjasama proyek strategis itu dengan Rusia.
Navalny diterbangkan ke Jerman, atas desakan pendukungnya. Lalu muncullah kisah peracunan yang bersangkutan saat terbang dari Siberia ke Moskow.
Proyek Nord Stream 2 akan membawa kapasitas total 55 miliar meter kubik gas per tahun dari pantai Rusia melalui Laut Baltik ke Jerman.
Hingga saat ini, 93,5 % dari Nord Stream 2 telah selesai dibangun. Konstruksi dihentikan akhir 2019 ketika perusahaan peletakan pipa Swiss Allseas berhenti bekerja akibat sanksi AS.
Pemerintah Jerman telah berulang kali berbicara mendukung proyek tersebut, meskipun ada tekanan dari banyak sekutu baratnya.
Juru bicara pemerintah Jerman, Ulrike Demmer, mengatakan Berlin percaya menghubungkan proyek Nord Stream 2 dengan insiden Navalny adalah salah.
Demmer merujuk pernyataan Merkel, yang mengatakan pekan lalu pipa gas harus diselesaikan.
"Dari sudut pandang Kanselir, tidak pantas untuk menghubungkan proyek ini, yang dilaksanakan sebagai bagian dari bisnis, dengan situasi di sekitar Navalny," katanya.
Navalny dilarikan ke rumah sakit di Kota Omsk pada 20 Agustus. Pesawat terbang yang ditumpanginya terpaksa mendarat setelah blogger itu tiba-tiba merasa tak enak badan dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow.
Segera setelah Navalny sakit, juru bicaranya Kira Yarmysh menyatakan Navalny mungkin telah diracuni. Setelah melakukan beberapa tes, petugas medis Rusia menetapkan tidak ada jejak racun di tubuh Navalny.
Sementara pihak berwenang di RS Omsk, tempat Alexei Navalny pertama kali ditangani, para dokter tidak menemukan jejak racun apapun.
Pada saat yang sama, dokter dari Institut Pertolongan Pertama Darurat Moskow, Nikolay Sklifosovsky juga menyatakan tak ada jejak zat kelompok penghambat kolinesterase di tubuh Navalny.(Tribunnews.com/TASS/RussiaToday/xna)