TRIBUNNEWS.COM - Tim penyelamat di Ibu Kota Lebanon kembali bekerja.
Mereka masih berupaya mencari penyintas dari ledakan Beirut satu bulan lalu.
Pencarian lanjutan ini memasuki hari ketiga, setelah sempat menemukan tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan menggunakan detektor detak jantung.
Mengutip Al Jazeera, relawan Chili mengatakan, mereka mendeteksi tanda-tanda kehidupan dari bawah puing-puing bangunan yang runtuh di lingkungan Gemmayze.
Baca: Permintaan Industri Kaca dan Aluminium di Lebanon Meningkat Pasca Ledakan yang Luluhlantakkan Beirut
Baca: Pasca Ledakan Beirut, Lebih dari 4 Ton Amonium Nitrat Ditemukan Dekat Pelabuhan
Seekor anjing pelacak bernama Flash, dibawa ke Beirut oleh penyelamat Chili.
Anjing tersebut lah yang pertama menanggapi bau di lokasi ersebut.
Sensor elektronik kemudian dibawa untuk memeriksa area tersebut dan sinyal yang menunjukkan seseorang terperangkap di bawah puing.
Sekilas Tentang Relawan Chili
Untuk diketahui, para sukarelawan Chili merupakan bagian dari tim penyelamat nirlaba Meksiko bernama "Los Topos".
Dalam melanjutkan pencarian korban selamat dari ledakan Beirut, mereka bekerja sama dengan sukarelawan pertahanan sipil Lebanon.
Baca: Tim Penyelamat di Beirut Deteksi Adanya Detak Jantung di Reruntuhan 1 Bulan setelah Ledakan
Baca: Tentara Lebanon Kembali Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat di Dekat Pintu Masuk Pelabuhan Beirut
Francisco Lermanda, pemimpin tim penyelamat "Topos" Chili, yang memimpin upaya pencarian, mengatakan kepada wartawan pada Jumat malam, dia belum dapat memastikan apa pun.
"Kami harus menjangkau tiga meter, di sinilah kami mendapat sinyal," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa peralatan audio mendeteksi apa yang tampak seperti pernapasan lemah, awalnya antara 18 dan 20 napas per menit.
Kemudian, para spesialis memberi tahu mereka bahwa itu mengindikasikan seseorang bisa berada di kedalaman sekitar tiga meter.
Lermanda mengatakan kru penggali sedang membuat terowongan menuju lokasi dari berbagai arah dan sejauh ini telah mencapai 1,2 meter.
Baca: Presiden Prancis Emanuel Macron Kembali Kunjungi Beirut Lebanon
Baca: Korban Tewas Akibat Ledakan di Beirut Meningkat Jadi 190 Orang
Deteksi Jantung Temukan Tanda Kehidupan di Bawah Puing Ledakan Beirut
Mengutip Mirror, seekor anjing pelacak dilaporkan memberi tahu tim penyelamat akan keberadaan orang yang mungkin selamat.
Tim penyelamat kemudian melakukan pencarian besar-besaran.
Jika ditemukan dalam keadaan hidup, berarti orang tersebut telah terjebak di bawah reruntuhan selama 29 hari.
Peralatan sensor spesialis telah dibawa ke area Mar Mikhael menyusul laporan yang belum dikonfirmasi bahwa detak jantung terdeteksi.
Baca: Tentara Lebanon Kembali Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat di Dekat Pintu Masuk Pelabuhan Beirut
Baca: Korban Tewas Akibat Ledakan di Beirut Meningkat Jadi 190 Orang
"Tanda-tanda pernapasan dan denyut nadi bersama dengan sensor suhu mengungkap adanya kehidupan," kata petugas penyelamat Eddy Bitar kepada wartawan di tempat kejadian.
Ia menambahkan satu unit pertahanan sipil telah dipanggil untuk membantu dengan peralatan tambahan untuk melakukan pencarian.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani, Tiara)