TRIBUNNEWS.COM, RIYADH -- KBRI Riyadh memulangkan 32 Warga Negara Indonesia (WNI) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sempat terlantar di Arab Saudi, lantaran masalah keimigrasian.
Puluhan WNI/PMI yang kurang beruntung itu sebelumnya menghuni penampungan atau shelter KBRI Riyadh atau yang dikenal dengan sebutan “Ruhama”.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, mereka dipulangkan dengan penerbangan khusus repatriasi Garuda Indonesia yang berangkat dari Riyadh ke Jakarta pada hari Kamis, 10 September 2020.
Dari 32 orang tersebut, 29 orang diantaranya merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan 2 orang lainnya masing-masing menderita sakit stroke dan gangguan jiwa.
"Selain itu, satu orang WNI/PMI lainnya berhasil diloloskan melalui proses yang alot di keimigrasian Bandara setelah sebelumnya pernah 4 kali gagal terbang karena masalah sidik jari," terang Dubes melalui keterangannya yang diterima Tribunnews.com, Jumat (11/9/2020).
Baca: 52 PMI Terlantar di Arab Saudi Tiba di Indonesia
Dijelaskan Dubes Agus, bersama dengan 31 PMI, pesawat Garuda yang khusus diterbangkan untuk program repatriasi mandiri tersebut juga mengangkut total 361 penumpang ekonomi dan 26 penumpang bisnis yang terdiri dari para WNI/PMI yang melakukan repatriasi mandiri.
Diketahui, KBRI Riyadh sejak awal tahun ini termasuk selama masa pandemi telah berhasil memulangkan 420 orang PMI kurang beruntung dari penampungan / shelter KBRI, dengan rincian 390 orang perempuan dan 12 laki-laki.