Api menghanguskan seluruh bangunan di sana, sehingga lebih dari 12.000 pengungsi harus dievakuasi.
Menurut laporan The Guardian, para migran itu kini terlantar dan harus tidur di jalanan.
Nahasnya, penduduk lokal justru melakukan protes agar para migran keluar dari wilayah mereka.
Baca: Kamp Pengungsian Migran Terbesar Yunani Terbakar, Migran Ditolak Masuk Kota hingga Tidur di Ladang
Baca: Sejarah Berjabat Tangan, Sudah Ada Sejak Zaman Yunani Kuno di Abad ke-5 SM
Warga memarkir truk-truk besar di tengah jalan untuk memblokir petugas yang akan memperbaiki kamp pengungsian.
Mereka tidak ingin kamp itu diperbaiki dan muncul tenda-tenda baru.
"Sekarang adalah waktunya untuk menghentikan Moria selamanya," kata Vangelis Violatzis, salah seorang pemimpin aksi itu dikutip dari Daily Mail.
"Kami tidak menginginkan kamp lain, dan kami akan menentang pekerjaan konstruksi apa pun."
"Kami telah menghadapi situasi ini selama lima tahun, inilah saatnya bagi orang lain untuk menanggung beban ini," jelasnya menolak kamp Moria dibangun kembali.
(Tribunnews.com)