Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pabrik Pemrosesan Ulang Bahan Bakar Nuklir Jepang Aomori mengungkap 7 kasus pemotongan kabel kontrol IAEA (Organisasi Nuklir Internasional dan Komisi Pengaturan Nuklir) sejak 2008 hingga kini.
"Di pabrik pemrosesan ulang di Prefektur Aomori, ada serangkaian kasus di mana kabel yang dipasang ke peralatan oleh IAEA ternyata telah dipotong untuk melindungi bahan nuklir, dan Komisi Pengaturan Nuklir telah menerapkan langkah-langkah secara menyeluruh untuk mencegah terulangnya bahan bakar nuklir Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (17/9/2020).
Di pabrik pemrosesan ulang bahan bakar nuklir bekas dan pabrik pengayaan uranium di Prefektur Aomori, IAEA telah memasang kabel pada peralatan penting untuk alasan perlindungan nuklir, kontrol lebih lanjut dari IAEA.
Baca: PM Jepang Suga Tekankan Penanganan Covid-19, Kebijaksanaan Internasional Tak Berubah
Tetapi sejak 2008, kabel tersebut telah terpotong.
Namun dilaporkan pada pertemuan reguler Regulatory Commission Nuklir kemarin bahwa hal itu bukanlah tindak kejahatan.
Menurut Energi Atom Jepang, hal itu tidak disengaja karena tampaknya yang terjadi selama pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi.
Terkait hal tersebut, Komisi Pengaturan Nuklir meminta perseroan yang mengelola pabrik pemrosesan nuklir tersebut untuk benar-benar menerapkan langkah-langkah untuk mencegah jangan sampai terulang kembali, dan memutuskan untuk melakukan survei lapangan di kemudian hari.
Sementara itu baru terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com