News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Deretan Bocah dan Remaja Lompat dari Bangunan Tinggi Gegara 'Tantangan' yang Ada di Game Online

Penulis: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Mereka mengatakan bahwa orangtua bocah itu mungkin telah mengabaikan putranya dan tidak memberinya perhatian yang cukup.

Namun, Yu menjawab bahwa dia lebih memilih putranya kembali daripada uang yang didapatnya dari menggugat perusahaan game.

Yu juga mengatakan bahwa dia akan menyumbangkan uang yang didapat jika dia menang.

“Saya ingin meningkatkan kesadaran tentang masalah ini sehingga anak-anak yang mudah dipengaruhi lainnya tidak akan terpengaruh oleh permainan. Saya lebih memilih anak saya kembali daripada memiliki uang. Saya harap tidak ada orang tua lain yang akan mengalami hal yang sama seperti saya,” terangnya, seperti dikutip dari World of Buzz.

Ini bukan kasus pertama di mana gim video telah memengaruhi orang untuk melakukan hal-hal gila.

Seperti sebelumnya, ada insiden di China di mana seorang anak laki-laki mendorong ayahnya menuruni tangga karena Ia tidak ingin bermain PUBG dengannya.

Untungnya, sang ayah hanya mengalami patah pergelangan tangan.

Tidak masalah untuk melepaskan dan menghilangkan stres sesekali dengan bermain game online, tetapi pastikan bahwa tidak menjadi kecanduan.

Video game bukan skenario kehidupan nyata, jangan mencobanya di rumah!

Lebih waspada dan selalu awasi juga beri pengertian pada Si Kecil bila sudah mulai bermain game yang berlebihan.

Terinspirasi Lompat dari Gedung Tanpa Parasut

Dua orang anak-anak melompat dari sebuah gedung termotivasi game di Handan, China, Jumat (15/5/2020).

Dua orang anak yang melompat merupakan saudara kandung, bocah laki-laki berusia 11 tahun dengan adik perempuannya berusia 9 tahun.

Aksi melompat tersebut dilakukan dari sebuah gedung setinggi lima lantai atau 15 meter.

Mereka melompat karena termotivasi dari game yang sedang dimainkan, melompat dari gedung dan tetap hidup.

Melansir dari gurugamer.com, informasi yang dijelaskan oleh orang tua dua anak ini, semenjak diberlakukan pengurangan aktivitas di luar rumah akibat Covid-19, mereka berdua bisa menghabiskan sepanjang hari untuk bermain game.

Game yang dimainkan tersebut adalah Game for Peace (PUBG Mobile versi Cina, dengan konten masif dan berdarah) dan Mini World, game kreatif dunia-terbuka yang mirip dengan Minecraft.

Bocah ini menjelaskan alasannya melompat dari gedung untuk membuktikan, apakah mereka bisa terjun dari gedung atau terbang dan bisa mendarat dengan baik serta tetap hidup seperti pada game.

Kemungkinan besar bocah ini termotivasi pada drop parasut PUBG Mobile. Yang bisa melompat dari gedung tanpa ada parasut atau alat pelindung lain.

Bocah ini juga mengutarakan mengenai game yang ia mainkan.

"Tidak peduli berapa kali Anda jatuh di Dunia Mini, Anda akan dibangkitkan tanpa gagal,” ungkap bocah ini.

Dua anak ini ditemukan oleh orang tuanya tergeletak di jalan. Beruntung nyawa mereka masih terselamatkan, meski mengalami patah pada beberapa tulang.

Gurugamer.com Dua bocah asal Hunan China melompat dari gedung untuk membuktikan, apakah bisa selamat seperti pada game, Jumat (15/5/2020) ()

Kedua bocah ini langsung dioperasi, dengan uang pinjaman dari saudara orang tuanya dan dari pinjaman online.

Alasan kedua bocah ini melompat terungkap ketika berada di rumah sakit.

Sehingga, anggota keluarga berusaha menuntut kompensasi kepada pihak pengembang game tersebut.

Penjelasan ayah si bocah, Tuan Shen, anak mereka memainkan game tersebut lebih dari 8 jam dalam sehari.

Menurut dokter yang menangani mereka, beberapa cidera dua bocah ini tidak akan sembuh dengan sempurna.

Sebab, beberapa bagian badan ada yang patah dan tidak akan pulih sepenuhnya.

Kejadian seperti ini, bisa saja terjadi pada bocah-bocah lain karena dipengaharui oleh pengalaman fiksi.

Maka karena itu, orang tua sebaiknya mengurangi anak-anak bermain game karena mereka sangat mudah terpengaruh dengan khayalan-khayalan fiksi.  (Serambi Indonesia/Tribun Manado/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini