TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menceritakan kondisinya setelah empat hari terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Dalam video terbaru yang diunggah pada Sabtu (3/10/2020) kemarin, ia mengaku merasa 'baik-baik saja'.
Trump juga berharap untuk segera pulih dan bisa kembali bekerja.
Dalam video berdurasi empat menit yang diunggah di Twitter, Trump, terlihat lelah dengan mengenakan jaket dan kemeja berleher terbuka.
Ia mengatakan tidak enak badan saat pertama kali tiba di Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed.
Namun, beberapa hari selanjutnya adalah hari-hari yang sangat penting dalam perjuangannya melawan virus corona.
Baca: Trump Sempat Dikabarkan Memburuk, Bagaimana Nasib Pilpres AS Jika Kandidat Presiden Meninggal?
"Selama beberapa hari ke depan, saya rasa itulah ujian sesungguhnya."
"Jadi kita akan melihat apa yang terjadi selama beberapa hari ke depan," kata Trump yang terlihat duduk di meja bundar di depan bendera Amerika.
Namun, pernyataan Trump muncul beberapa jam setelah penilaian kesehatan yang berbeda darinya.
Pernyataannya pun membuat tidak jelas seberapa sakit presiden AS ini setelah terkonfirmasi positif terkena virus corona pada Kamis (1/10/2020) malam.
Tim dokter Gedung Putih mengatakan pada Sabtu (3/9/2020) pagi, kondisi Trump membaik dan dia sudah berbicara tentang 'kembali' ke Gedung Putih.
"Saya merasa seperti saya bisa keluar dari sini hari ini," ujar seorang dokter menirukan ucapan Trump.
Baca: Selain Donald Trump, Ini Deretan Pemimpin Dunia yang Positif Covid-19
Beberapa Menit Kemudian Jadi Kritis?
Dalam beberapa menit kemudian, kepala staf Gedung Putih Mark Meadows memberikan penilaian yang tidak terlalu bagus tentang kondisi Trump.
"Tanda-tanda vital presiden selama 24 jam terakhir sangat memprihatinkan dan 48 jam ke depan akan menjadi kritis dalam hal perawatannya."
"Kami masih tidak berada di jalur yang jelas menuju pemulihan penuh," katanya kepada wartawan, dikutip dari CNA, Minggu (4/10/2020).
Meadows, yang awalnya tidak ingin disebut namanya, mengubah komentarnya tentang kondisi Trump beberapa jam kemudian.
Ia mengatakan kepada Reuters bahwa Trump dalam kondisi sangat baik dan dokter sangat senang dengan tanda-tanda vitalnya.
Meadows tidak menjelaskan perbedaan dalam komentarnya.
Kyle Kondik, analis politik di University of Virginia's Center for Politics turut memberikan tanggapannya terkait hal ini.
Baca: Trump Salahkan China atas Covid-19 yang Kini Mengancam Kesehatannya
"Tontonan hari ini - dokter mengatakan satu hal, sumber Gedung Putih mengatakan hal lain."
"Dan keduanya kemudian mengubah pernyataan mereka, hanya memperkuat masalah kredibilitas pemerintahan ini," kata Kyle Kondik.
Trump diterbangkan dari Gedung Putih ke Walter Reed, sekitar 17 jam setelah dia mengumumkan penyakitnya.
Pejabat administrasi, yang menggambarkan langkah itu sebagai tindakan pencegahan mengatakan, dia akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari.
Sumber lain yang diberi pengarahan tentang kondisi Trump mengatakan presiden diberi oksigen tambahan sebelum dia pergi ke rumah sakit.
Keputusan untuk merawat Trump di rumah sakit muncul setelah dia mengalami kesulitan bernapas dan tingkat oksigennya turun, menurut sumber yang mengetahui situasinya.
Baca: Facebook, Twitter dan TikTok Sepakat Hapus Konten yang Berharap Donald Trump Meninggal karena Corona
Dokter Gedung Putih Sean P Conley mengatakan kepada wartawan di luar rumah sakit pada Sabtu (3/10/2020) bahwa Trump tidak mengalami kesulitan bernapas dan tidak diberi oksigen di Walter Reed.
"Tim dan saya sangat senang dengan kemajuan yang dibuat presiden," kata Conley.
Dia menolak memberikan jadwal untuk kemungkinan pembebasan Trump dari rumah sakit.
Dan kemudian harus mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dia salah bicara tentang diagnosis Trump pada Rabu kemarin.
Pada Sabtu malam, Conley mengatakan, Trump bebas dari demam dan membaik setelah perawatan.
Tetapi belum keluar dari bahaya yang mengintainya.
"Dia menghabiskan sebagian besar sore itu untuk melakukan bisnis, dan telah bangun dan bergerak di ruang medis tanpa kesulitan," kata Conley dalam sebuah pernyataan.
(Tribunnews.com/Maliana)