TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat Nancy Pelosi buka suara terkait kondisi Presiden Donald Trump pasca dinyatakan positif Covid-19.
Pada Minggu (4/10/2020), Pelosi mengaku, dia belum diberi pengarahan terkait kondisi kesehatan Trump sejak didiagnosis positif Covid-19 pada Jumat (2/10/2020).
"Kami mendapatkan informasi sebagaimana orang lain (mendapatkannya), lewat media," kata Pelosi dalam wawancara dengan CBS, yang dikutip Tribunnews dariĀ CNN.
Baca: Donald Trump Dikarantina karena Covid-19, Ini Kemewahan Rumah Sakitnya, Dirawat Oleh Banyak Staf
Baca: Taiwan Berdoa Trump Segera Pulih Sehingga Bisa Terus Melawan China
Sebelumnya, Pelosi juga menjalani tes untuk Covid-19.
Dia dinyatakan negatif untuk Covid-19, Jumat lalu.
"(Saya) berdoa untuk kesehatan dan pemulihan yang cepat untuk Trump," kata Pelosi.
Dia juga menyebut, kejadian ini bisa menjadi 'sinyal' agar semua orang bertindak lebih baik untuk mencegah penyebaran virus corona.
Lebih jauh, komentar Pelosi datang saat Trump menjalani perawatan di RS Militer Walter Reed, Maryland.
Dokter Trump menagtakan dalam konferensi pers, bahwa Trump setidaknya mengalami dua penurunan kadar oksigen yang mengkhawatirkan.
Baca: Setelah Trump, Makin Banyak Staf Gedung Putih dan Politisi Partai Republik Positif Covid-19
Baca: Positif Covid-19, Donald Trump Diberi Obat Dexamethason, Segera Pulang dari RS, Begini Kondisinya
Pelosi lantas menegaskan, agar para dokter yang merawat Trump memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada publik.
Sebab, sebelumnya, beberapa berita simpang siur mengenai kondisi Trump mulai tersebar.
Di sisi lain, ada klaim Trump baik-baik saja.
"Kita harus yakin dengan penilaian dokter yang merawatnya," tambahnya.
Baca: Xi Jinping dan Kim Jong Un Doakan Kesembuhan Trump Meski Presiden AS Itu Kerap Menyerang Negaranya
Baca: Sedang Dirawat, Donald Trump Adakan Iring-iringan Buat Sapa Pendukungnya di Jalan, Berujung Kritik
Doa untuk Kesembuhan Trump
Sebelumnya diberitakan, reaksi dukungan serta doa untuk Trump datang dari berbagai pihak, termasuk dari Presiden China XI Jinping dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Seperti diketahui, kedua negara itu memiliki hubungan kurang baik dengan AS. China, misalnya, menjadi "sasaran tembak" Donald Trump baru-baru ini.
"Apa yang China lakukan adalah hal yang mengerikan ... apakah itu ketidakmampuan atau sengaja," kata Trump menghidupkan kembali dugaannya untuk menyerang China.
Baca: Trump Salahkan China atas Covid-19 yang Kini Mengancam Kesehatannya
Trump berusaha mengalihkan fokus ke Beijing atas kondisi penyebaran virus corona.
Dia kembali mengklaim tanpa bukti bahwa China mungkin sengaja membiarkan virus menyebar secara global.
Demikian juga dengan Korut.
Negara komunis ini kerap bersitegang dengan AS. Embargo yang tak kunjung usai yang dibalas Pyongyang dengan pamer rudal, membuat kedua negara acap kali lontarkan ancaman.
Terlepas dari itu semua, ketika Trump dinyatakan positif, baik Xi dan Kim menyampaikan dukungan kesembuhan untuk Presiden AS dan Ibu Negara.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)