News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu Amerika Serikat 2020

Banyak Pejabat di Gedung Putih Terinfeksi Covid-19 Setelah Trump, Dr Fauci: Sebenarnya Bisa Dicegah

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump dan Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr Anthony Fauci.

TRIBUNNEWS.COM - Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr Anthony Fauci memberikan pendapatnya tentang infeksi COVID-19 di Gedung Putih.

Menurut Fauci, klaster penularan virus corona di Gedung Putih sebenarnya bisa dicegah.

Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Serikat Politik Kennedy Universitas Amerika, Rabu (7/10/2020).

Kala itu, Fauci ditanya nasihat apa yang dia miliki agar bisa berdiskusi dengan kerabat yang mempercayai pandemi virus corona hanya tipuan.

Ahli penyakit menular top di AS, Dr Anthony Fauci menyampaikan pesan untuk para pengunjuk rasa yang mengabaikan perintah tinggal di rumah. (wikipedia)

Baca: Debat Capres Kedua Terjadwal Pekan Depan, Biden: Batalkan Bila Trump Masih Terinfeksi Covid-19

Baca: Tunjukkan Tetap Bekerja saat Sakit, Donald Trump Ketahuan Cuma Tanda Tangani Kertas Kosong

"Lihatlah apa yang terjadi minggu ini di Gedung Putih," kata Fauci, dikutip dari CNA, Rabu (7/10/2020).

"Itu adalah kenyataan, di sana. Dan setiap hari, semakin banyak orang bermunculan yang terinfeksi."

"Itu bukan tipuan. Ini situasi yang tidak menguntungkan ketika Anda melihat hal seperti itu karena itu bisa dicegah," katanya.

Adapun, penasihat senior Gedung Putih Stephen Miller, pada Selasa (6/10/2020) melaporkan dirinya terinfeksi COVID-19.

Sebelumnya, ada beberapa pejabat lain yang juga lebih dulu terinfeksi COVID-19.

Di antaranya penasihat dekat Trump, Hope Hicks, Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany, Manajer kampanye Trump, Bill Stepien dan Senator Republik Mike Lee, Thom Tillis dan Ron Johnson.

Presiden AS Donald Trump bersama dengan Wakil Presiden Mike Pence dan Nyonya Kedua Karen Pence bertepuk tangan pada ibu negara AS Melania Trump saat dia tiba untuk berpidato di Konvensi Republik pada hari kedua dari Rose Garden Gedung Putih 25 Agustus 2020, di Washington, DC. (Brendan Smialowski / AFP)

Baca: Kabar Terkini Seputar Donald Trump: Penasehat Seniornya Positif Covid-19, Persiapan Debat Cawapres

Baca: Menilik Gejala Donald Trump Saat Positif Covid-19, Rangkaian Pengobatan yang Dijalani hingga Kondisi

Fauci sudah sejak awal menganjurkan penggunaan masker untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, Trump kembali menentang apa yang dianjurkan Fauci, untuk kesekian kalinya.

Terakhir, saat ia kembali ke Gedung Putih pada Senin (5/10/2020) kemarin, Trump kembali dengan kontroversinya.

Padahal, ia baru tiga malam dirawat di rumah sakit Walter Reed Medical Center karena COVID-19.

Trump menganjurkan agar orang Amerika keluar dari rumah dan tidak membiarkan hidup mereka didominasi oleh virus.

Presiden AS Donald Trump melepas masker saat dia tiba di Gedung Putih sekembalinya dari Walter Reed Medical Center, tempat dia menjalani perawatan untuk Covid-19, di Washington, DC, pada 5 Oktober 2020. (NICHOLAS KAMM / AFP)

Baca: Donald Trump Berniat Ikut Debat Kedua Pilpres AS pada 15 Oktober di Miami

Baca: Baru Tiba di Gedung Putih, Trump: Pergilah ke Luar dan Jangan Takut Dengan Covid-19

Dia meninggalkan rumah sakit dengan mengenakan masker, tetapi melepaskannya untuk berpose di balkon Gedung Putih.

Kemudian, dia tidak memasangnya kembali ketika memasuki gedung padahal kondisinya masih terinfeksi COVID-19.

Presiden AS ini juga mendorong pembukaan kembali bidang ekonomi dan bidang pendidikan, seperti sekolah yang lebih cepat.

Namun, kebijakan ini menimbulkan kontroversi dan ia pun menuduh Demokrat mencegahnya untuk tujuan politik.

Donald Trump melepas masker sesampainya di Truman Balcony, Gedung Putih. (BBC)

Baca: Sesuai Jadwal, Trump Tetap Ikuti Debat Kedua pada 15 Oktober 2020

Baca: Pengacara Pribadi Trump: Tak Ada Alasan Menunda Debat Kedua Trump vs Biden

Trump jarang memakai masker di depan umum. Ia juga seringkali tidak menjaga jarak sosial pada kampanye dan di acara Gedung Putih.

Fauci, yang juga sebagai Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular ini menganggap lonjakan infeksi virus corona disebabkan kegagalan negara itu untuk menutup sepenuhnya.

Lebih dari 210.000 orang di Amerika Serikat meninggal oleh virus corona dan lebih dari 7 juta terinfeksi.

Hal ini membuat kasus di AS lebih banyak dari negara lain mana pun.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini