TRIBUNNEWS.COM, YEREVAN – Dua tokoh popular Armenia, penyanyi opera Kevork Hagyan dan atlet angkat besi Tatul Harutyunyan, dikabarkan tewas dalam peperangan di Nagorno-Karabakh.
Pemerintah Nagorno-Karabakh telah menyatakan darurat militer, memobilisasi warganya menghadapi serangan pasukan Azerbaijan yang didukung Turki sejak 27 September 2020.
Kabar kematian Kevork Hagyan diwartakan media Al Masdar News mengutip sumber di Armenia dan Republik Artsakh, Kamis (8/10/2020).
Sementara Russia Today melaporkan kematian Harutyunyan berdasar pernyataan duka cita Federasi Angkat Besi Armenia.
Baca: Armenia vs Azerbaijan: Bentrokan Sengit di Nagarno-Karabakh, Pasukan Armenia Hancurkan Kota Ganja
Baca: Bukan Cuma Armenia-Azerbaijan yang Berperang, Pasukan Asing Juga Ikut Terlibat, dari Mana Mereka?
Baca: Campur Tangan Militer Turki dan Nasib Armenia di Kantong Azerbaijan
Hagayan bergabung ke tim relawan dalam pertempuran selama hampir tiga minggu sebelum dia tewas dalam bentrokan dengan pasukan Azerbaijan.
Kabar terkini, Kementerian Pertahanan Armenia mengumumkan Tentara Pertahanan Artsakh (ADA) menembak jatuh pesawat musuh (azeri) di wilayah Karabakh Kamis pagi waktu setempat.
Menurut Sekretaris Pers Kementerian Pertahanan Armenia, Shushan Stepanyan, dua pesawat udara tak berawak (UAV) terbang di atas wilayah Karabakh, lalu ditembak jatuh.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang dirilis Stepanyan. Sebelum menembak jatuh UAV tersebut, pasukan Armenia dikabarkan menggagalkan serangan besar-besaran militer Azerbaijan.
Selama 72 jam terakhir, militer Azerbaijan telah mencoba untuk membobol garis pertahanan Armenia di Jebrayil, tetapi serangan mereka sebagian besar berhasil dihalau Tentara Pertahanan Artsakh.
Kementerian Pertahanan Republik Karabakh, Rabu (7/10/2020), mengumumkan pasukannya telah melancarkan serangan balasan di poros utara.
Mereka telah mendapatkan kembali kendali operasi di pegunungan Varangatag (Lulasaz), yang sebelumnya direbut pasukan Azeri.
Kementerian itu juga menerbitkan daftar baru 40 tentara Armenia yang tewas selama babak terakhir konflik, sehingga total ada 280 tentara Armenia tewas sejak perang pecah 27 September 2020.
Kementerian Pertahanan Armenia juga menerbitkan rekaman yang mendokumentasikan momen penghancuran depot bahan bakar pasukan Azerbaijan di poros kota Gabriel.
Lokasi itu terletak di selatan garis kontak tembak. Rekaman itu menunjukkan kehancuran konvoi tentara Azerbaijan saat mendekati jalan masuk Jebrayil.
Federasi Angkat Besi Armenia telah mengumumkan juara nasional angkat besi Tatul Harutyunyan tewas di tengah pertempuran di Nagorno-Karabakh.
Federasi tersebut mengeluarkan postingan di Facebook yang membagikan berita kematian Harutyunyan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Dengan kesedihan yang luar biasa kami menginformasikan bahwa selama pertempuran menegangkan Artsakh meninggal seorang anggota APF, juara Armenia dan teman baik kami Tatul Harutyunyan," bunyi pesan itu, berbagi gambar dari powerlifter.
"Mohon terima belasungkawa tulus kami atas nama Federasi Angkat Besi Armenia. Beristirahatlah dengan damai, pahlawan," tulis mereka.
Bentrokan hebat pasukan Armenia dan Azerbaijan yang terlibat sengketa wilayah Kaukasus Nagorno-Karabakh telah memasuki minggu kedua.
Selama akhir pekan, Baku melaporkan kota terbesar kedua Azerbaijan, Ganja, terkena serangan rudal Armenia.
Sebaliknya, Yerevan bersikeras pasukan Azeri menembaki Stepanakert, ibu kota Nagorno-Karabakh yang sebagian besar beretnis Armenia.
Pertempuran di Nagorno-Karabakh menandai eskalasi terburuk sejarah perselisihan selama puluhan tahun atas wilayah itu, kantong besar berpenduduk Armenia di dalam wilayah Azerbaijan.
Pertempuran saat ini terjadi pada 27 September, ketika Baku dan Yerevan saling menuduh melakukan agresi lintas batas.
Kedua belah pihak mengumumkan status darurat militer, panggilan wajib militer, mengerahkan persenjataan berat ke garis depan.(Tribunnews.com/AlMasdarNews/RussiaToday/Aljazeera/xna)