TRIBUNNEWS.COM - Jepang akan membuang lebih dari satu juta ton air yang mengandung senyawa radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke lautan.
Hal ini disebutkan oleh laporan setempat pada Jumat (16/10/2020).
Dikutip TribunPalu.com dari laman Channel News Asia, pembuangan air yang diklaim sudah difilter untuk mengurangi radioaktivitasnya itu akan dimulai paling awal tahun 2022 mendatang.
Informasi tersebut disampaikan oleh sejumlah harian nasional Jepang, seperti Nikkei, Yomiuri, dan beberapa media lokal lainnya.
Sebuah keputusan formal terkait pembuangan air beradioaktif itu diharapkan dapat diambil pada bulan ini.
Keputusan tersebut akan mengakhiri perdebatan mengenai bagaimana cara membuang cairan yang mencakup air yang digunakan untuk mendinginkan stasiun pembangkit listrik yang dihantam tsunami pada 2011 itu.
Awal tahun ini, sebuah panel yang digelar oleh pemerintah menyebut bahwa membuang air ke lautan atau menguapkannya sama-sama merupakan "opsi yang realistis."
Per bulan September 2020, ada sekitar 1,23 juta ton air pembuangan pada fasilitas nuklir tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Nikkei.
Baca juga: Simulasi yang Dilakukan di Jepang Tunjukkan Bahwa Face Shield Tak Efektif Tahan Penyebaran Covid-19
Baca juga: Pandemi Virus Corona, Jepang Bakal Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Semua Penduduk
Baca juga: PM Jepang Abe Shinzo Mengundurkan Diri, Ini Deretan Ucapan dari Para Pemimpin Dunia
Pandangan Aktivis Lingkungan
Sejumlah aktivis lingkungan telah menyatakan penolakan kuat terhadap pengajuan opsi pembuangan air terkontaminasi itu kelautan.