TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pejabat senior Iran mengatakan para peretas melakukan serangan siber berskala besar terhadap dua lembaga pemerintahan di Iran pekan ini, tanpa memberi detail tentang target atau pihak yang diduga sebagai pelakunya.
Beberapa badan pemerintahan kemudian mematikan layanan internet untuk sementara sebagai tindakan pencegahan, kata Abolghasem Sadhegi dari Organisasi Teknologi Informasi pemerintah Iran kepada TV pemerintah.
"Serangan siber yang terjadi pada Senin dan Selasa sedang diselidiki," kata Sadhegi, Kamis (15/10/2020), dikutip dari Reuters.
"Serangan itu 'signifikan dan berskala luas'," kata dia menambahkan.
Iran mengatakan sedang dalam situasi siaga tinggi untuk menghadapi serangan siber.
Negara itu pernah menyalahkan Amerika Serikat dan negara lainnya atas serangan siber yang terjadi.
Baca: Microsoft Sebut Peretas China Mata-matai Trump dan Biden, Tiongkok: Justru Kerajaan Hacker adalah AS
Pejabat AS pada Oktober 2019 mengatakan AS melakukan serangan siber terhadap Iran setelah drone menyerang fasilitas perminyakan Arab Saudi.
Washington dan Riyadh menyalahkan Teheran atas serangan drone tersebut meski Iran menyangkal terlibat.