Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Financial Services Agency (FSA) atau Badan Pelayanan Finansial Jepang meminta perbankan untuk meningkatkan pengamanan, misalnya otorisasi menggunakan sidik jari.
Permintaan ini disampaikan sehubungan dengan semakin banyaknya kasus pembajakan akun bank lewat ponsel antara lain Docomo yang mengakibatkan kerugian sedikitnya 60 juta yen.
"FSA telah memutuskan untuk mewajibkan verifikasi identitas yang lebih ketat di pihak bank sebagai tanggapan atas serangkaian kasus di mana uang ditarik secara ilegal dari rekening bank melalui penyelesaian tanpa uang tunai (cashless)," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (17/10/2020).
FSA meninjau pedoman pengawasan bank dalam tahun fiskal serta kasus pembobolan akun bank lewat ponsel Docomo akhir-akhir ini.
Baca juga: Pencurian Uang Lewat Aplikasi Docomo Membuat 17 Bank Jepang Batalkan Penggunaannya
"Dalam penarikan yang curang oleh pelaku tindak pidana, kurangnya verifikasi identitas di sisi bank berkontribusi pada penyebaran kerusakan. Untuk mencegah terulangnya kembali dengan membuat bank menerapkan langkah-langkah keamanan secara menyeluruh," ujarnya.
Secara khusus, ketika prosedur transfer rekening dilakukan antara bank dan penyedia layanan pembayaran, bank wajib memverifikasi identitas dengan berbagai cara seperti kata sandi sementara dan otentikasi sidik jari.
Dalam kasus penipuan penarikan melalui "akun docomo" layanan pembayaran NTT Docomo, seseorang secara ilegal mendapatkan nama, nomor rekening, password, dan privasi lain dari pasar gelap di Jepang.
Lalu dia menyamar sebagai dirinya sendiri dan mendaftar ke layanan tersebut dan menarik uangnya dengan menghubungkannya ke rekening banknya.
Baca juga: Pelaku Pencurian Uang Lewat Aplikasi Docomo Jepang Diduga Berasal dari Perfektur Niigata
Di bank-bank di mana kerugian terkonsentrasi, dimungkinkan untuk menghubungkan layanan pembayaran dengan rekening bank dengan memasukkan nomor rekening dan kata sandi.
"Tindakan sederhana tersebut menjadi faktor penyebab meluasnya kerusakan. Jadi harus ada tambahan pengamanan lainnya seperti sidik jari si pemilik," ujarnya.
Di Bank Yucho (bank Japan Pos), jumlah kerugian melalui akun docomo, berjumlah sedikitnya 60 juta yen berdasarkan laporan pengguna, dan kerusakan menyebar ke beberapa bank regional.
Sementara itu telah terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com