News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

India Izinkan Rusia Uji Klinis Vaksin Covid-19 ’Sputnik V’

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Rusia mengklaim menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin Corona (Covid-19).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

 

TRIBUNNEWS.COM,  MOSKOW  - Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dan Dr Reddy's Laboratories telah menerima persetujuan untuk melakukan uji klinis tahap akhir vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V di India.

Menyusul kesepakatan baru, India  akan melakukan uji klinis terhadap manusia fase II dan III  yang melibatkan 1.500 sukarelawan, demikian RDIF selaku yang memasarkan vaksin Sputnik V di luar negeri, pada Sabtu (17/10/2020) waktu setempat.

“Sesuai kesepakatan, Dr Reddy's akan melakukan uji klinis dan, tunduk pada persetujuan, mendistribusikan vaksin jadi di India. RDIF akan memasok 100 juta dosis ke Dr Reddy,” jelas RDIF, seperti dilansir Reuters.

Rusia, negara pertama yang memberikan persetujuan regulasi untuk vaksin corona, juga sedang melakukan uji klinis Fase III Sputnik V di Belarus, Venezuela dan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Ini Rahasia Pemerintah Arab Saudi Sukses Selenggarakan Ibadah Haji di Tengah Pandemi Covid-19

Baca juga: Fatwa MUI Jadi Rujukan Umat Islam Menghadapi Pandemi Covid-19

RDIF telah mencapai kesepakatan dengan produsen India untuk menghasilkan 300 juta dosis.

Uji klinis fase III yang melibatkan 40.000 sukarelawan saat ini sedang berlangsung di Moskow, dengan 16.000 orang telah menerima dosis pertama dari dua dosis vaksin.

Hasil sementara diperkirakan akan dipublikasikan pada awal November mendatang.

“Regulator India telah setuju untuk memasukkan data, yang disediakan oleh Rusia setiap minggu, dari uji klinis Moskow,” sumber yang dekat dengan kesepakatan mengatakan kepada Reuters.

“Rusia juga telah mencapai kesepakatan dengan departemen bioteknologi Kementerian Sains dan Teknologi India untuk menggunakan laboratoriumnya sebagai basis uji klinis India,” kata sumber itu.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini