News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Cerita Haru Pasien Corona Ultah di Tempat Karantina, Dapat Kejutan dan Hadiah dari Para Perawat

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video milik Nur Fakhira Amani.

TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan seorang pasien positif virus corona mendapatkan kejutan ulang tahun dari para perawat beredar di media sosial.

Diketahui, cerita haru tersebut pertama kali dibagikan akun TikTok @khierawzag.

Isi video awalnya memperlihatkan sejumlah orang yang tampak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Satu di antara mereka tengah membawa kotak kecil berwarna coklat dan menyanyikan lagu happy birthday.

Kemudian, kotak yang diketahui hadiah ulang tahun itu diberikan kepada seorang pasien yang tengah di karantina di lokasi tersebut.

Baca juga: Puluhan Ventilator untuk Pasien Covid-19 Kembali Didistribusikan 17 Rumah Sakit Rujukan

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video ini diambil di Universiti Utara Malaysia pada tanggal 15 Oktober 2020 lalu.

Pasien yang mendapatkan kejutan dari perawat itu bernama Nur Fakhira Amani asal Pahang, Malaysia.

Nur membenarkan jika saat itu dirinya sedang memperingati hari kelahirannya.

"Ya sedang ulang tahun," katanya, Kamis (22/10/2020).

Nur melanjutkan, di hari sebelumnya, dirinya sempat melakukan pertemuan bersama secara online bersama perawat yang betugas di tempat karantina ini.

Kala itu, dirinya mendapatkan pertanyaan terkait kondisi kesehatan fisik dan metalnya.

Mendengar hal tersebut, Nur memberikan jawabannya.

"Sedih karena saya akan menyambut hari lahir pada waktu karantina," ucapnya.

Di hari kelahirannya, perawat yang mendengar curahan hati dari Nur langsung memberikan kejutan sebagaimana terlihat di video miliknya.

Baca juga: Pasien Covid-19 dengan Komorbid, Penyumbang Angka Kematian Terbanyak di Jatim, Jateng, dan Sulsel

Nur mengaku mendapatkan hadiah berupa perisa buah untuknya.

Perempuan yang sejak tanggal 21 Oktober 2020 telah dinyatakan bebas Covid-19 berharap video miliknya memberikan dampak positif.

"Semoga yang menonton menghargai jasa-jasa perawat yang telah berkorban."

"Dan jangan lupa mengikuti protokol kesehatan, selalu cuci tangan secara rutin, menggunakan masker, dan selalu jaga jarak minimal 1 meter untuk terhindar dari virus ini," tandasnya.

Kesaksian Dokter Wisma Atlet, Pasien Covid-19 Lebih Cepat Sembuh saat Suasana Hati Enjoy

Seorang relawan tim dokter pertama di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran bernama dr Debryna memberikan kesaksian terkait penanganan pasien Covid-19.

Debryna mengaku melihat secara langsung bahwa pasien dengan pikiran positif lebih cepat sembuh.

"Imunitas yang baik itu akan tercipta dari suasana hati. Baru kali ini benar-benar melihat, kalau pasien yang pikirannya bisa positif, pasien yang bisa dibawa enjoy, itu beneran cepat banget sembuhnya."

"Bahkan gejalanya saja bisa hilang dengan cepat," ceritanya, Tribunnews kutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).

Debryna mengaku, pada mulanya orang tuanya tidak setuju.

Namun, ia terus memberikan pemahaman bahwa yang ia lakukan untuk kemanusiaan dan memastikan keselamatan generasi penerus bangsa.

Bahkan, ia tak terlalu mengharapkan balasan, meskipun pemerintah telah memberikan insentif atau tunjangan bagi para relawan.

Baca juga: BMKG Menyarankan Lokasi Perawatan Pasien Covid-19 Tidak Berada di Zona Rawan Bencana

Relawan tim dokter pertama di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, dr Debryna (Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden)

"Basis kami kerelawanan, itu tujuan utama kami. Dengan adanya insentif dan lain-lain, itu plus dan terimakasih sekali," imbuh Debryna.

Selamat bertugas jadi relawan, Debryna empat merasa sedih ketika ada teman dekatnya terkena Covid-19.

Padahal, temannya itu menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat.

"Tapi namanya manusia, keluputan pasti ada, sehingga terinfeksi dan masuk ICU dan waktu itu keadaannya buruk," kata dia.

Debryna berpesan kepada masyarakat yang masih meragukan pandemi Covid-19 agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam kesehariannya.

"Pesan kami pakai masker dan jaga jarak. Jadi nggak peduli kalian sangat percaya atau sangat tidak percaya, intinya kalian lakukan 2 hal itu saja," pesannya.

Baca juga: Fakta di Balik Keluarga Kerahkan Ormas Minta Pasien Dipulangkan dari Ruang Isolasi RSUD Cengkareng

Cerita Dokter Rustina Susanti

Cerita berbeda juga dibagikan Kepala Perawat ICU RS dr Kanujoso Balikpapan, Rustina Susanti.

Rustina mengaku harus mengenakan baju alat pelindung diri (APD) selama 8 jam sehari saat bertugas di ruang ICU.

Meski demikian, saat bertugas, ia tak lupa mengingatkan agar pasiennya berpikiran positif dan banyak tertawa agar suasana hati menjadi bahagia.

Namun, kepada keluarganya, ia harus memberikan pemahaman pada anak-anaknya tentang tanggung jawab mulia yang diembannya.

"Mungkin ini imunisasi alami buat kita semua. Yang penting kita semua jaga diri, pakai masker, minum vitamin dan makan teratur, istirahat, semoga kita dijaga oleh Allah SWT," ujar Rustina.

Sama dengan Debryna, Rustina juga bekerja secara ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan.

Namun, ia mengaku mendapatkan insentif atau tunjangan dari pemerintah terhitung sejak Maret lalu.

"Alhamdulillah menjadi imun, dan imun buat teman-teman penyemangat," katanya.

Kepala Perawat ICU RS dr Kanujoso Balikpapan, Rustina Susanti (Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden)

Bagi Rustina, perjuangannya memerangi Covid-19 tidaklah mudah.

Ada pukulan berat yang sempat dirasakannya.

Seorang teman sejawatnya sesama tenaga medis harus meninggal di ruang ICU tempatnya bertugas karena terpapar Covid-19.

"Ini benar-benar kaya telibat drama, bikin lemas, di saat itu secara otomatis kami yang ada di ruang ICU lemas semuanya," kata Rustina mengenang rekannya itu.

Rustina tidak lupa dalam kesempatan tersebut juga berpesan agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, terutama 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

"Takut boleh, tapi waspada wajib. Kalau takutnya berlebihan, imun kita jadi turun, akhirnya kita menurunkan daya tahan tubuh."

"Satu pesan saya, kalau ada yang masih tidak percaya, saya antar kita tur ke ruangan saya, saya perlihatkan orang yang sedang berjuang antara hidup dan mati," pesan Rustina.

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini