TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Seorang anak laki-laki asal China dinobatkan sebagai anak tertinggi di dunia dengan tinggi 221 cm.
Presiden Brasil menolak keputusan pembelian vaksin dari China.
Sementara itu, pasukan Pertahanan Dirgantara Rusia mengirim 13 jet tempur Mikoyan MiG-29 ke wilayah Armenia.
Serta, profil raja Thailand Maha Vajiralongkorn yang kini tengah didemo oleh warganya.
1. Anak 14 Tahun asal China dengan Tinggi 221 cm Dinobatkan sebagai Anak Tertinggi di Dunia
Seorang anak laki-laki di China dengan tinggi lebih dari 220 cm dinobatkan sebagai anak tertinggi di dunia.
Xiaoyu berusia 14 tahun, berasal dari Kota Leshan di provinsi barat daya Sichuan.
Xiaoyu memiliki tinggi 221 cm pada hari ulang tahunnya ke-14 pada 18 Oktober 2020, menurut surat kabar nasional New.
Baca juga: Pecahkan Rekor, Kerangka T-Rex Ini Laku Seharga Rp 469 miliar, Intip Keunikannya
Baca juga: Punya Kaki Terpanjang di Dunia, Wanita Ini Raih Dua Rekor Sekaligus
Seorang jurnalis Red Star News, yang diminta menjadi salah satu pejabat yang memastikan tinggi badan bocah itu, melaporkan bahwa remaja itu sangat besar sehingga dia bahkan memerlukan furnitur khusus.
Furnitur khusus yang dibuat untuknya termasuk meja dan kursi besar agar dia bisa belajar.
Nenek Xiaoyu, Wu Mei mengatakan kepada surat kabar: "Dia telah tumbuh jauh lebih tinggi dalam dua tahun terakhir."
Pada Juni 2018, ketika reporter RSN pertama kali datang menemui Xiaoyu, dia masih duduk di kelas enam sekolah dasar, dengan tinggi 206 cm.
Saat itu, Xiaoyu mengungkapkan keinginannya untuk menantang Rekor Dunia Guinness dengan menjadi remaja tertinggi di dunia secara resmi.
2. Presiden Brasil Tolak Vaksin Covid-19 dari China: Orang Brasil Tak Akan Jadi Kelinci Percobaan Siapapun
Presiden Brasil menolak keputusan Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello, terkait pembelian vaksin Sinovac asal China.
Dilansir Al Jazeera, Menkes Eduardo merupakan orang ketiga yang diberi kepercayaan menanggulangi wabah Covid-19 di negara Amerika Latin ini.
Sejak pandemi, Brasil memang sudah berkali-kali berganti menteri kesehatan.
Menyoal vaksin Sinovac, rencana Eduardo mendapat ganjalan dari Presiden Jair Bolsonaro.
Bolsonaro menyatakan penolakannya itu di media sosial, Rabu (21/10/2020) setelah muncul komentar negatif terkait vaksin bauatan China dari pendukung presiden.
Diketahui, orang-orang pendukung presiden menentang pembelian vaksin Coronavac yang dikembangkan China Sinovac Biotech Ltd.
Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kecam Komentar Joe Biden atas Hutan Hujan Amazon dalam Debat Capres
Baca juga: Seorang Sukarelawan Uji Klinis Vaksin AstraZeneca di Brasil Meninggal
Kesepakatan pembelian vaksin untuk kebutuhan nasional itu diumumkan sehari sebelumnya oleh Kementerian kesehatan.
"Orang-orang Brazil TIDAK AKAN MENJADI KELINCI PERCOBAAN SIAPA PUN," tulis Presiden di halaman Facebook dan Twitter-nya.
3. Rusia Mengirim 13 Jet Tempur MiG-29 ke Armenia
Pasukan Pertahanan Dirgantara Rusia mengirim 13 jet tempur Mikoyan MiG-29 ke wilayah Armenia.
Mengutip Avia Pro, tindakan tersebut dibuktikan oleh gambar satelit dari Pangkalan Udara Militer Erebuni.
Erebuni merupakan satu dari 12 distrik Yerevan, Ibu Kota Armenia.
Avia Pro secara khusus menyebut pesawat tempur Rusia, karena jet temput tersebut secara resmi digunakan oleh Angkatan Udara Armenia.
Lebih lanjut, gambar satelit tertanggal awal tahun ini menunjukkan 13 pesawat tempur MiG-29 diparkir di lapangan udara terbuka.
Baca juga: Perang di Nagarno-Karabakh: Armenia Tuduh Azerbaijan Langgar Gencatan Senjata
Baca juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata Baru di Nagorno-Karabakh
Lalu, 13 helikopter militer lainnya yang masuk ke citra satelit.
Ini menandakan potensi cukup besar mengenai lapangan terbang militer ini.
Kepemilikan pesawat sayap putar belum ditetapkan, namun kemungkinan besar mereka juga milik orang Rusia.
Perlu dicatat bahwa meski terdapat pasukan militer Rusia di wilayah Armenia, Moskow lebih memilih untuk tidak ikut campur dalam konflik di Nagorno-Karabakh.
4. Didemo Ribuan Warganya, Ini Profil Raja Thailand Dikenal Punya Banyak Selir, Kaya & Suka Hura-hura
Aksi unjuk rasa di Thailand dalam beberapa pekan terakhir semakin berani dalam mengkritik Raja Maha Vajiralongkorn dan menuntut perubahan.
Padahal di negara itu selama ini adalah tabu untuk mengkritik monarki Thailand.
Demonstrasi besar-besaran rakyat Thailand tak hanya meminta kemunduran Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha namun juga menuntut konstitusi baru yang menuntut pengakhiran gangguan terhadap aktivis.
Aktivis pro-demokrasi mengatakan Thailand mundur dari monarki konstitusional yang didirikan ketika kekuasaan absolut kerajaan berakhir pada 1932.
Mereka mengatakan monarki terlalu dekat dengan tentara dan berpendapat bahwa kedekatan itu telah merusak demokrasi.
Para pengunjuk rasa juga berupaya membatalkan hukum lese majeste yang melarang penghinaan terhadap raja.
Mereka ingin raja melepaskan kendali pribadinya atas kekayaan istana senilai puluhan miliar dollar AS yang telah dia ambil alih dan beberapa unit tentara.
Baca juga: Thailand Terbelah: Giliran Demonstran Pendukung Kerajaan yang Turun ke Jalan
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn pun jadi sorotan.
Terutama soal gaya hidup mewah, gonta ganti istri serta memiliki harta kekayaan yang sangat fantastis.
(Tribunnews.com)