TRIBUNNEWS.COM - Armenia dan Azerbaijan mengupayakan gencatan senjata ketiga untuk menghentikan pertempuran yang sudah berlangsung selama beberapa pekan atas Nagarno-Karabakh.
Tetapi, upaya gencatan senjata tersebut diketahui gagal, Senin (25/10/2020).
Kedua pihak salng menuduh telah melanggar gencatan senjata yang ditengahi AS.
Mengutip France24, memasuki bulan kedua pertempuran memperebutkan wilayah yang disengketakan, mediator internasional juga ikut berusaha menghentikan bentrokan tersebut.
Baca juga: Turki Siap Kirim Pasukan Bantu Azerbaijan Melawan Armenia
Baca juga: Rusia Mengirim 13 Jet Tempur MiG-29 ke Armenia
Untuk diketahui, gencatan senjata terbaru diumumkan di Washington pada Minggu (25.10/2020), setelah gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan Prancis berantakan akhir pekan sebelumnya.
Tuduhan melanggar gencatan senjata dilaporkan kurang dari satu jam ketika upaya tersebut akan dimulai.
Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengatakan, pasukan Armenia menembaki kota Terter dan desa-desa terdekat.
Aksi itu diklaim sebagai pelanggaran berat terhadap gencatan senjata.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan, pasukan Azerbaijan telah "melanggar" gencatan senjata dengan tembakan artileri ke posisi tempir di berabgai garis depan.
Baca juga: Perang di Nagarno-Karabakh: Armenia Tuduh Azerbaijan Langgar Gencatan Senjata
Baca juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata Baru di Nagorno-Karabakh
Seperti diketahui, Azerbaijan dan Armenia telah terlibat dalam konflik sengit atas Karabakh sejak separatis Armenia yang didukung oleh Yerevan menguasai provinsi pegunungan itu dalam perang tahun 1990-an yang menewaskan 30.000 orang.
Kemerdekaan yang dideklarasikan sendiri oleh Karabakh belum diakui secara internasional, bahkan oleh Armenia.
Nagarno-Karabakh tetap menjadi bagian dari Azerbaijan di bawah hukum internasional.
Pertempuran meletus pada 27 September 2020 kemarin.
Baca juga: Konflik Armenia vs Azerbaijan di Nagarno-Karabakh: PM Armenia Akui Ada Banyak Korban
Baca juga: Armenia Siapkan Kasus Hukum Pelibatan Petempur Sipil Asing oleh Azerbaijan
Setelah mendapat serangan hebat di awal pertempuran, kota utama Nagorno-Karabakh, Stepanakert, menjadi lebih tenang dalam beberapa hari terakhir.