TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Forum Energi India tahunan ke-5 dimulai pada Senin kemarin waktu setempat.
Pertemuan virtual itu dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Narendra Modi melalui video conference.
Acara yang sedianya dihelat selama tiga hari tersebut nantinya akan dihadiri oleh sekira 50 CEO dari perusahaan energi global besar dunia.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (27/10/2020), Modi mengatakan India berencana mendorong permintaan energi global karena konsumsi diperkirakan akan berlipat ganda dalam jangka panjang.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat berbicara di forum internasional itu.
"Perjalanan reformasi bangsa telah berjalan sangat cepat dalam lima tahun terakhir, fokus kita saat ini adalah menjadikan India sebagai ekonomi berbasis gas," kata Modi.
Pemerintah negara itu rencananya juga akan meningkatkan kapasitas penyulingan minyak, dari 250 juta ton per tahun seperti yang terjadi saat ini, menjadi 450 juta ton pada 2025 mendatang.
Ini dilakukan untuk menjaga kemandirian energi, sesuai dengan permintaan.
Menurutnya, masa depan energi India cerah dan aman, sehingga akses ke energi pun harus terjangkau dan dapat diandalkan.
"Sektor energi kami akan berpusat pada pertumbuhan, ramah investor dan sadar lingkungan," tegas Modi.
Baca juga: India Izinkan Rusia Uji Klinis Vaksin Covid-19 ’Sputnik V’
Dalam forum tersebut, para peserta agenda virtual ini termasuk di antaranya Ketua perusahaan asal Rusia Rosneft Igor Sechin, CEO BP Bernard Looney, Ketua & CEO perusahaan asal Prancis Total Patrick Pouyanne, CEO bisnis asal Amerika Serikat (AS) Schlumberger Olivier Le Peuch serta Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Sanusi Barkindo.
Selain itu, Menteri Energi AS Dan Brouillette dan Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz juga rencananya akan hadir dalam forum online tersebut.
Para peserta nantinya akan membahas dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap permintaan energi masa depan India, transisi energi dan agenda iklim, laju inovasi, serta reformasi pasar dan peraturan.
Baca juga: Prediksi IMF, Ekonomi India Akan Bangkit Paling Cepat dari Krisis Covid-19
Mereka juga akan berbicara tentang strategi untuk mempercepat investasi ke industri minyak dan gas India.
"Urgensi terkait pertemuan global seperti itu muncul saat anda menyadari bahwa negara ini akan menyaksikan investasi besar dalam dekade ini," kata seorang pejabat pemerintah India.
Sebagai konsumen energi terbesar ketiga di dunia dan importir LNG terbesar keempat, India kemungkinan akan melihat investasi lebih dari 300 miliar dolar AS pada tahun 2030 di sektor minyak dan gas untuk memenuhi permintaan yang meningkat.