Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, CHENNAI/NEW DELHI -- Pendukung kandidat Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Kamala Harris mengadakan doa di dekat desa leluhurnya di India menjelang pemilihan umum AS pada Selasa (3/11/2020).
Doa yang diadakan untuk Harris di desa leluhurnya dari India
Wilayah India Selatan, tempat kakek dari pihak ibu Harris lahir.
Baca juga: Trump Ejek Lady Gaga dan Jon Bon Jovi Karena Dukung Biden di Pilpres AS
Beberapa jam menjelang pemilihan presiden AS, orang-orang yang tinggal di dan sekitar Thulasendrapuram, desa kakek Harris, berkumpul di sebuah kuil untuk memanjatkan doa-doa khusus.
Salah satu politisi lokal melakukan "abhishekam", sebuah ritual Hindu ,sementara ayat-ayat agama dilapalkan, di hadapan sekitar 20 penduduk desa.
Lebih dari 15 mobil dan sepeda motor, milik wartawan yang bekerja untuk media lokal dan internasional mengabadikan momen bersejarah dan penting di Thulasendrapuram untuk mendoakan Harris.
Baca juga: Indonesia Harus Manfaatkan Peluang jika Trump Terpilih lagi atau Biden yang jadi Presiden AS
R.R. Kalidas Vandayar, seorang pengusaha dan kepala asosiasi kriket di kota terdekat, berencana menyiapkan makanan kepada lebih dari 150 orang yang tengah berdoa untuk Harris, yang bersama kandidat presiden Partai Demokrat Joe Biden akan mengikuti pemilu AS.
"Dia dari sini dan kami bangga dengannya," kata kakak Vandayar, R.R. Jayakumar Vandayar, seperti dilansir Reuters.
Sementara itu ratusan mil ke utara di Delhi, hampir dua lusin anggota kelompok yang dikenal sebagai Hindu Sena bergabung dengan seorang imam yang mengenakan jubah kuning untuk melakukan ritual dan melantunkan ayat-ayat untuk kemenangan petahana presiden AS dari Partai Republik Donald Trump.
Baca juga: Donald Trump Akhiri Kampanyenya dengan Optimis: Kita Akan Memenangkan Semuanya
Mereka mengangkat gambar Trump bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi bersanding di sampingnya.
"India dapat melawan terorisme hanya jika Trump ada, dan baik China dan Pakistan akan tetap tertahan selama dia adalah presiden," kata pendiri kelompok itu, Wisnu Gupta, melalui 'telepon.
"Kami menyambut baik Harris, karena dia keturunan India. Tetapi posisinya adalah wakil presiden, tidak sekuat presiden." (Reuters)