ibunya, Shyamala Gopalan Harris, seorang imigran India, adalah seorang peneliti kanker payudara.
Ibunda Kamala Harris meninggal karena kanker pada 2009.
Sementara Ayah Harris, Donald, adalah seorang profesor ekonomi Amerika Jamaika.
Harris dibesarkan di Bay Area, tetapi sering melakukan perjalanan ke India untuk mengunjungi keluarga besar.
Pada usia 12 tahun, dia dan saudara perempuannya, Maya, pindah bersama ibu mereka ke Mayoritas-White Montréal, di mana Gopalan Harris telah mendapatkan jabatan pengajar di Universitas McGill serta posisi penelitian di Rumah Sakit Umum Yahudi.
Baca juga: Belum Tergoyahkan, Biden-Harris Vs Trump-Pence: 73.219.927 Lawan 69.456.187 Popular Vote
Baca juga: Raih 238 Suara Elektoral, Biden-Harris Kembali Tinggalkan Trump-Pence
Saat berkampanye, Harris kerap berbicara tentang kedekatannya dengan ibunya.
"Ibuku, dia membesarkan adikku dan aku, dan dia tangguh," kata Harris.
"Ibuku tingginya hanya 5 kaki, tapi jika kamu pernah bertemu dengannya, kamu pasti mengira dia setinggi 10 kaki," tutur Harris.
Setelah lulus dari Howard pada tahun 1986 untuk gelar sarjananya dan dari Universitas California's Hastings College of the Law pada tahun 1989.
Harris lulus ujian tahun berikutnya dan bergabung dengan kantor kejaksaan Alameda County sebagai asisten jaksa wilayah.
Dari sana, Harris memulai karir politiknya.
Pada tahun 2003, Harris memenangkan perlombaan pertamanya untuk jaksa wilayah San Francisco.
Di tahun itu juga, Harris menjadi wanita kulit hitam pertama yang memegang kantor semacam itu di California.
Pada tahun 2010, Harris menjadi wanita kulit hitam pertama yang terpilih sebagai jaksa agung California.
Lalu pada tahun 2016, Harris menjadi wanita kulit hitam kedua yang pernah terpilih sebagai senator AS.
Saat berkampanye, Harris sering mengatakan bahwa dia memahami bagaimana menjadi yang pertama mengharuskan pemilih untuk "melihat apa yang tidak terbebani oleh apa yang telah terjadi."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)