News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Presiden Palestina Beri Ucapan Selamat untuk Biden

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat berpidato dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, AS, Kamis (27/9/2018)

TRIBUNNEWS.COM, RAMALLAH - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas turut mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu (8/11/2020).

Dikutip dari Reuters, hal itu menjadi indikasi terbukanya pintu Palestina untuk Amerika setelah tiga tahun memboikot politik Gedung Putih.

Abbas telah mengakhiri semua urusan politik dengan pemerintahan Presiden Donald Trump pasca keputusan Trump ditahun 2017, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.

"Saya mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden atas kemenangannya sebagai Presiden Amerika Serikat untuk periode yang akan datang," kata Abbas dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kantornya di kota Ramallah, Tepi Barat.

Baca juga: Kalah di Pilpres AS, Donald Trump Kabarnya Bakal Diceraikan Istri

"Saya berharap dapat bekerja dengan Presiden terpilih dan pemerintahannya untuk memperkuat hubungan Palestina-Amerika dan untuk mencapai kebebasan, kemerdekaan, keadilan, dan martabat bagi rakyat kami," lanjut pernyataan itu.

Tindakan Trump itu telah melanggar kebijakan AS selama puluhan tahun, dimana membuat Israel senang tetapi membuat orang Palestina marah.

Boikot Abbas populer di kalangan warga Palestina, yang merayakan kekalahan Trump pada hari Minggu di jalanan.

Harapan Biden

Joe Biden mengatakan, ia akan mengembalikan dana ke Tepi Barat dan Gaza yang telah dipotong Trump, termasuk bantuan yang diberikan melalui Badan Pembangunan Internasional AS dan badan-badan PBB.

Presiden Partai Demokrat itu menyuarakan dukungan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik tersebut, sebuah formula dimana melihat negara Palestina hidup berdampingan bersama Israel di masa depan.

Tapi Biden mengakui tidak mungkin untuk membalikkan keputusan Yerusalem dan kedutaan AS itu.

“Kekalahan Trump adalah keuntungan bagi kami, bagi rakyat Palestina, karena dia telah menjual perjuangan Palestina,” kata Anwar Abu Amira, 38, seorang pengungsi di Kamp Pantai Gaza.

“Sejak dia menjabat sampai dia kalah, dia telah berusaha untuk menghapus identitas Palestina,” kata Abu Amira.

Analis politik Gaza Hani Habib mengatakan kemenangan Biden akan mendorong Abbas untuk kembali terlibat dalam negosiasi dengan Israel, sebuah langkah yang telah lama diserukan oleh komunitas internasional.

Dia mengatakan, ini mungkin mempersulit upaya Abbas untuk berdamai dengan saingan utama domestiknya, gerakan Islam Hamas, meskipun Habib mengatakan Biden tidak akan segera menangani masalah itu.

Dalam hal kebijakan luar negeri, Biden memiliki masalah yang jauh lebih penting dan mendesak daripada konflik Israel-Palestina seperti Iran, NATO, dan aliansi dengan Eropa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini