Ada 3 restoran, 5 toko di mana Anda bisa mencoba produk buatan tangan, 2 toko yang menjual produk lokal, tempat dipamerkan karya pengrajin, bangunan tempat di mana kita bisa bersantai, gubuk tradisional dengan "panggangan" arang dan kincir air.
Tergantung pada harinya, kita dapat menikmati berbagai acara di berbagai fasilitas seperti demonstrasi "karya Suzutake", "kelas surat bergambar", mencoba merajut dan merangkai kerajinan tangan Jepang yang akan dipandu senseinya, dan "Lapangan Chibikko" di mana kita dapat dengan bebas bermain dengan peralatan permainan lama Jepang.
Baca juga: Masjid Pertama Dibuka di Kota Nakatsu Perfektur Oita Jepang
Serasa kembali ke masa lalu di Jepang.
Bangunan beratap jerami tersebut telah diperbaiki secara bertahap, dan tahap pertama dibuka dengan total 11 gedung pada tahun 2006, lalu total 15 bangunan pada tahun 2007, total 18 gedung pada tahun 2008, dan 20 gedung pada tahun 2009.
Kini (2020) menjadi 22 bangunan termasuk berbagai lokasi untuk restoran dan toko oleh-oleh.
Di setiap gedung, kita dapat menikmati kerajinan tradisional, museum, berbelanja produk lokal, dan bersantap makanan asli Jepang.
Air kalinya yang jernih biasa dipakai untuk mencuci sayur-sayuran dan bahkan dari sumber air yang turun dari gunung sudah biasa menjadi air yang langsung diminum bagi penduduk setempat karena memang sangat jernih dan bersih.
Bahkan ukuran ikan besar-besar ditambah pengunjung yang suka memberikan makanan ke kolam ikan itu.
Sangat direkomendasikan ke lokasi indah ini, merasakan kembali masa lalu desa Jepang.
Naik mobil dari Tokyo memakan waktu dua jam ke lokasi SIN tersebut.
Peta lokasi SIN bisa dilihat PDF filenya di http://jepang.com/iyashi.pdf
Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com