News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

3 dari 7 Direksi Tokyo Dome Jepang Diminta Mundur Investor Hong Kong

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Tokyo Dome saat menyambut kedatangan Paus di bulan November 2019

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Tiga dari 7 Direksi Tokyo Dome termasuk CEO nya diminta mundur oleh pemegang saham dari Hong Kong, Oasis Management Company.

"Kami akan melakukan rapat pemegang saham luar biasa 17 November mendatang untuk menetapkan 3 Direksi tetap ada atau harus mundur," papar CEO Tokyo Dome Tsutomu Nagaoka Selasa ini (10/11/2020).

Menurutnya, di perusahaan Tokyo Dome, ketiga direktur  telah menunjukkan sikapnya terhadap permintaan investor dana tersebut, yang juga pemegang saham 9% perusahaan itu, dengan mengatakan bahwa mereka telah berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan. Namun konflik di antara keduanya semakin mendalam.

"Anggota Direksi yang sangat bingung. Namun kami tahu Direksi saat ini adalah yang terbaik," tekannya lagi.

"Sulit untuk dipahami bahwa saya diminta untuk berhenti, dan saya sangat bingung. Saya menerima usulan Oasis sebagai pendapat, tetapi untuk kepentingan semua pihak termasuk pemegang saham, Saya yakin anggota direksi saat ini adalah yang terbaik untuk menjalankan manajemen secara mantap," tekan Nagaoka lagi.

Tokyo Dome yang kinerja bisnisnya lesu akibat pengaruh virus korona baru, diminta oleh perusahaan  dana investasi yang berbasis di Hong Kong untuk memberhentikan tiga direksi termasuk presiden.

"Kami telah memutuskan untuk mengadakan rapat umum pada tanggal 17 Desember 2020. Kami menentang pemberhentian direksi yang diminta oleh pihak dana investasi. Di Tokyo Dome, penyebaran virus korona baru telah membatasi masuknya penonton, dan penjualan ruangan serta hotel-hotel yang berdekatan yang dioperasikannya telah menurun karena efek pembatalan dan penundaan acara satu demi satu."

Seluruh grup diperkirakan akan mengalami defisit akhir sebesar 18 miliar yen. Dengan latar belakang ini, bulan Oktober, dana investasi Oasis Management Company yang berbasis di Hong Kong, yang memiliki lebih dari 9% saham perusahaan, menawarkan dialog tentang proposal untuk peningkatan bisnis, seperti tinjauan ulang ruangan dan operasi hotel.

"Kami meminta rapat umum pemegang saham luar biasa untuk memberhentikan atau tidaknya tiga dari sepuluh direktur, termasuk Presiden, karena penolakan berulang kali kepada Oasis."

Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini