TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengumumkan, dirinya dinyatakan positif Covid-19.
Zelenskyy mengatakan, saat ini kondisi kesehatannya dalam keadaan baik.
"Tidak ada orang yang beruntung yang Covid-19," tulis pria berusia 42 tahun itu dalam sebuah postingan di Twitter.
Mengutip Al Jazeera, Zelenskyy menambahkan, dia akan mengisolasi sambil tetap bekerja dari jarak jauh.
Baca juga: DPR RI-Verkhovna Rada Sepakat Perkuat Kerja Sama Indonesia dan Ukraina
Baca juga: Influencer Ukraina Ini Meninggal setelah Tertular Covid-19, Sempat Klaim Virus Corona Tak Ada
"Saya akan mengatasi Covid-19 seperti kebanyakan orang. Ini akan baik-baik saja!"
Sebelumnya, Istri Zelenskyy, Olena, terjangkit virus corona pada Juni dan menghabiskan beberapa minggu di rumah sakit.
Pejabat Lainnya Terinfeksi Covid-19
Beberapa saat setelah Zelenskyy mengumumkan positif Covid-19, Andriy Yermak, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina juga dinyatakan positif terkena virus corona.
Berita itu muncul tak lama setelah Presiden mengatakan, Ukraina mungkin akan melakukan lockdown pada akhir pekan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona, Senin (9/11/2020).
Zelenskyy menambahkan, langkah seperti itu tidak akan berdampak negatif yang serius pada ekonomi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Maksym Stepanov memperingatkan pekan lalu, negara itu menghadapi potensi situasi 'bencana.'
"Kami perlu bersiap untuk hal yang tak terhindarkan - tidak mungkin melewati gelombang kedua dengan mudah," katanya kepada parlemen Ukraina.
Baca juga: Pasar Saham AS Diperkirakan Terkoreksi Jika Biden Terapkan Lockdown Ketat
Baca juga: Inggris Umumkan Lockdown Selama Sebulan Setelah Covid-19 Tembus 1 Juta Kasus
Ukraina Lockdown Maret lalu
Seperti diketahui, Ukraina memberlakukan penguncian yang ketat pada Maret, tetapi melonggarkannya pada Mei.
Penghitungan harian infeksi virus corona melonjak pada akhir September dan tetap tinggi secara konsisten sepanjang Oktober dan awal November.
Hingga saat ini, worldometers memamparkan, Ukraina telah melaporkan 469.018 infeksi virus korona yang dikonfirmasi dan 8.565 kematian terkait.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)