TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi meminta negara-negara yang tergabung dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) mengesampingkan rivalitas untuk dapat meneruskan visi APEC Bogor Goals 1994.
Retno menyampaikan perbedaan pendapat yang terjadi antara beberapa ekonomi telah mengganggu upaya APEC dalam dua tahun terakhir.
“Sekarang saatnya bagi APEC untuk mengesampingkan perbedaan dan mengembalikan kepercayaan dunia,” kata Retno dalam keterangannya, Senin (16/11/2020).
Baca juga: BNPT Imbau Anggota APEC Tingkatkan Kewaspadaan Aksi Terorisme di Masa Pandemi
Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) forum APEC untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual, pada Senin 16 November 2020.
Retno meyakini dengan visi yang kuat APEC bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, aman, berkelanjutan dan inklusif.
Indonesia mendorong 2 hal yakni terkait kolaborasi APEC yang menurut Retno harus menguntungkan semua anggota APEC.
Menlu juga mendorong kolaborasi APEC agar dapat dirasakan semua penduduk negara APEC.
Mengingat UMKM merepresentasikan 97% dari seluruh bisnis dan lebih dari 50% lapangan kerja kolaborasi APEC harus berfokus kepada upaya menyediakan akses ke global value chain untuk UMKM dan mendorong partisipasi UMKM dalam ekonomi digital.
“Oleh karenanya APEC Internet and Digital Economy Roadmap harus dapat mendukung integrasi UMKM ke ekonomi digital," tambah Menlu RI tersebut.
Baca juga: Menlu Retno Singgung Masalah Penyelundupan Pengungsi Rohingya di PBB
PTM APEC 2020 menghasilkan Pernyataan Bersama Menteri APEC yang berisikan hasil kerja APEC selama 2020 termasuk upaya penanganan pandemi COVID-19.
Pertemuan tersebut juga mendorong pemanfaatan ekonomi digital dan teknologi, serta dukungan politis pada Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Negara-negara APEC sendiri terdiri dari 21 negara di lingkar Pasifik yang bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi di kawasan.