News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Habis-habisan Akan Terjadi AS dan China, Kuncinya Hanya di Joe Biden yang Bisa Batalkan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal induk Shandong memperkuat armada Angkatan Laut China menghadapi ketegangan politik melawan Amerika Serikat.

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Seorang mantan pejabat tinggi AS memperingatkan, China dan AS bersiap untuk perang habis-habisan kecuali Joe Biden bertindak cepat untuk menghentikan "bencana" yang akan datang.

Melansir Express.co.uk, Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger, yang menonjol dalam kebijakan luar negeri Amerika selama Perang Dingin, mengatakan kedua belah pihak saat ini sedang menuju konflik yang mirip dengan Perang Dunia Pertama.

Kissinger juga memperingatkan, karena teknologi militer yang tersedia sekarang, konflik apa pun hampir tidak mungkin dikendalikan.

Dia juga mengkritik Donald Trump karena merusak hubungan dengan China dan rendahnya tingkat diplomasi dengan Xi Jinping.

Kissinger memperingatkan Presiden terpilih Joe Biden sekarang memiliki tugas serius untuk memulihkan hubungan dan mengakhiri kemungkinan konflik antara kedua belah pihak.

Baca juga: Di Tengah Latihan Perang, Radar China Deteksi Kehadiran Pesawat Bomber Amerika

Express.co.uk memberitakan, saat berbicara di Forum Ekonomi Baru Bloomberg, dia mengatakan, "Kecuali ada dasar untuk beberapa tindakan kerja sama, dunia akan meluncur ke dalam bencana yang sebanding dengan Perang Dunia I."

"Amerika dan China sekarang semakin mengarah ke konfrontasi, dan mereka melakukan diplomasi dengan cara yang konfrontatif."

Baca juga: Lawan India di Perbatasan, China Klaim Sukses Pakai Senjata Rahasia Gelombang Panas Microwave

"Bahayanya adalah akan terjadi beberapa krisis yang melampaui retorika menjadi konflik militer yang sebenarnya," ujarnya.

Meskipun Kissinger mengklaim Presiden AS saat ini benar untuk menekankan cengkeraman China pada ekonomi dunia, dia bersikeras bahwa diperlukan pendekatan diplomatik baru.

Dia juga memperingatkan kedua belah pihak harus setuju untuk menghindari konflik militer meskipun ada erosi dalam hubungan.

“Amerika Serikat dan China tidak pernah menghadapi negara-negara yang besarnya kira-kira sama dengan yang lain. Ini adalah pengalaman pertama."

"Kita harus menghindari hal itu berubah menjadi konflik, dan mudah-mudahan mengarah pada upaya kerja sama," paparnya.

Hubungan antar negara telah mencapai tingkat krisis karena dominasi China yang meningkat di Laut China Selatan, Huawei, dan kontroversi seputar wabah virus corona.

Trump terus-menerus menyalahkan China atas wabah itu dan mempertanyakan bagaimana virus itu menyebar dari negara tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini