Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menekankan agar masyarakat semakin ketat menggunakan masker termasuk saat makan bersama.
Sementara ahli infeksi Jepang menyatakan prihatin terhadap kondisi Jepang saat ini.
"Mari kita semakin memperketat pelaksanaan penggunaan masker termasuk saat makan bersama dengan orang lain di luar," papar PM Suga, Jumat (20/11/2020).
Sementara ahli infeksi, Takaji Wakita (62) yang juga Direktur Institut Nasional Penyakit Menular sangat memprihatinkan situasi Jepang saat ini.
"Keadaan infeksinya cukup parah di Jepang saat ini. Jika dibiarkan, kemungkinan besar infeksi akan menyebar lebih cepat lagi, dan situasinya semakin parah," ungkap Wakita, Kamis (19/11/2020).
Pada tanggal 19 November, jumlah orang yang baru terinfeksi virus corona yang dikonfirmasi secara nasional adalah 2.386 orang, tertinggi selama dua hari berturut-turut.
Baca juga: Gubernur Osaka Jepang: Jangan Mengandalkan Bukti Tes Covid-19 Negatif dari Negara Lain
Korban meninggal telah meningkat menjadi 21 pada tanggal 19 November.
Berdasarkan prefektur, Kamis (19/11/2020) jumlah orang yang terinfeksi tertinggi yang pernah dikonfirmasi adalah 534 orang di Tokyo, 106 orang di Chiba, 219 orang di Aichi, dan 132 orang di Hyogo.
Pada tanggal 18 November, bahkan di Prefektur Osaka, di mana 273 orang yang terinfeksi sebelumnya, meningkat menjadi 338 orang, melebihi 300 untuk pertama kalinya.
Gubernur Yoshimura dari Prefektur Osaka mengatakan, "Hari ini ada 338 orang positif. Ketika jumlahnya meningkat 1,2 kali lipat, lampu merah akan ke luar pada awal Desember."
Di Hokkaido, yang juga merupakan yang tertinggi, 266 orang yang terinfeksi dikonfirmasi pada tanggal 19 November, 196 terinfeksi di antaranya berada di Sapporo.
Ini adalah hari ke 11 berturut-turut sejak 9 November di mana lebih dari 100 orang yang terinfeksi muncul di Kota Sapporo.
Baca juga: Masjid Fujikawaguchiko Jepang Diresmikan dan PCI-NU Siap Kolaborasi
"Sejak November, jumlah kasus wabah di rumah sakit dan fasilitas kesejahteraan meningkat. Ini telah menyebar ke orang-orang yang berisiko tinggi mengalami gangguan, dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga meningkat," ungkap Gubernur Hokkaido, Suzuki.