News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Profil Antony Blinken, Menlu AS yang Baru Diangkat Biden, Sosok Yahudi yang Jago Main Gitar

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antony Blinken, calon Menlu AS.

TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (23/11/2020) waktu Amerika, mencalonkan eks stafnya bernama Antony Blinken sebagai menteri luar negeri negara tersebut.

Bagi kebanyakan orang, nama Antony masih asing.

Lalu siapa sebenarnya pria keturunan Yahudi itu yang kabarnya dikenal sangat dekat dengan Eropa terutama Perancis itu? 

Berikut fakta-fakta mengenai Antony Bliken yang dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber :

1. Dikenal sebagai sosok Eropais 

Hubungan Tony Blinken dengan Eropa disebut-sebut sangat 'mesra'.

Dia menggambarkan Eropa sebagai "mitra penting". 

Tony Blinken berada di barisan terdepan yang telah menolak rencana pemerintahan Donald Trump untuk menarik pasukan AS dari Jerman. 

Dia bahkan menyebut rencana Trump itu keputusan bodoh sebab akan melemahkan NATO dan membantu Presiden Rusia Vladimir Putin menguasai Eropa.

Baca juga: Profil Janet Yellen, Mantan Bos The Fed yang Ditunjuk Joe Biden Jadi Menteri Keuangan AS

2. Lincah Bahasa Perancis 

Tony Blinken dikenal sangat lincah berbahasa Perancis.

Orang tuanya bercerai dan masa kecil Tony Blinken banyak dihabiskan di Perancis.

Blinken bersekolah di École Jeannine Manuel, sebuah sekolah dwibahasa di Paris.

Kakak tiri Blinken, Leah Pisar, tinggal di Prancis.

3. Orang kepercayaan Biden

Blinken bekerja enam tahun di Senat Amerika sebagai salah satu asisten utama Biden.

Dia ditunjuk sebagai penasihat terdekat Biden kala itu.

Dia juga bekerja untuk Biden pada 2002 sebagai direktur staf Partai Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

Biden adalah anggota senior Demokrat di komite itu dari 1997 hingga dia menjadi wakil presiden pada 2009.

4. Sosok istri

Blinken bertemu calon istrinya, Evan Ryan, pada 1995 ketika dia bekerja di Gedung Putih sebagai penulis pidato di Dewan Keamanan Nasional.

Kala itu, Ryan Evan adalah staf Ibu Negara Hillary Clinton.

Ryan kemudian bekerja untuk Clinton selama kampanyenya untuk Senat dan kemudian bekerja untuk Biden ketika dia menjadi wakil presiden sebagai asisten urusan antar pemerintah dan, dari 2013 hingga 2017, sebagai asisten menteri luar negeri untuk urusan pendidikan dan budaya.

Hillary Clinton jadi tamu di pernikahan Blinken-Ryan pada tahun 2002.

Kakak tiri Blinken, Leah Pisar, juga bekerja di Departemen Luar Negeri dan sebagai direktur komunikasi di Dewan Keamanan Nasional selama pemerintahan Clinton.

Sementara itu, paman Blinken menjabat sebagai duta besar AS untuk Belgia, pada saat yang sama ayah Blinken menjadi duta besar untuk Hongaria.

Dan ayah tiri Blinken adalah penasihat Presiden John F. Kennedy serta presiden Prancis.

5. Orang Yahudi

Blinken lahir dari orang tua Yahudi, dan almarhum ayah tirinya, Samuel Pisar.

Samuel Pisar adalah korban selamat Holocaust yang menulis memoar, "Of Blood and Hope," tentang bagaimana ia selamat dari Nazi, termasuk waktu di kamp kematian Majdanek, Auschwitz dan Dachau .

Dalam wawancara tahun 2013 dengan Washington Post, Pisar, yang kemudian menjadi pengacara  internasional dan orang kepercayaan presiden Prancis, menggambarkan bagaimana Blinken sebagai remaja di Paris sangat tertarik mendengar pengalamannya selama perang.

6. Kebijakan Timur Tengah

Dalam perannya di NSC di bawah pemerintahan Obama dan sebagai wakil menteri luar negeri, Blinken pernah mengadvokasi keterlibatan AS yang lebih kuat dalam konflik Suriah dan terutama memutuskan hubungan dengan bosnya, Biden, untuk mendukung intervensi bersenjata di Libya.

Dia juga membantu Biden ketika senator itu mendukung invasi AS ke Irak pada tahun 2003.

7. Bermain gitar dan sepak bola

Blinken mahir memainkan gitar dan suka nge-jam.

Di masa mudanya, dia terkadang pergi menonton pertunjukan jazz.

Di masa mudanya, Blinken biasa bermain sepak bola.

Pilih Kabinet Baru

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden terpilih Amerika Serikat ( AS) Joe Biden pada Senin (23/11/2020) mengumumkan nama-nama di pos krusial kabinetnya.

Ia memilih eks penasihat kebijakan luar negeri Anthony Blinken menjadi Menteri Luar Negeri, dan mantan kepada diplomat AS John Kerry sebagai spesialis iklim.

Biden juga menominasikan orang Latin pertama, yaitu pengacara kelahiran Kuba bernama Alejandro Mayorkas, untuk memimpin Departemen Keamanan Dalam Negeri yang mengawasi imigrasi.

Pria 78 tahun itu kemudian menunjuk Avril Haines mantan wakil direktur CIA, sebagai direktur intelijen nasionalnya. Haines akan jadi wanita pertama yang menjabat posisi itu.

Baca juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden segera Umumkan Kabinetnya

Kemudian Linda Thomas-Greenfield akan dicalonkan sebagai duta besar untuk PBB dengan status sebagai anggota kabinet Joe Biden.

Sementara itu Jake Sullivan yang merupakan asisten keamanan Biden saat dia menjadi wapres, di kabinet Biden akan dapat bagian sebagai penasihat keamanan nasional Gedung Putih.

Semuanya adalah senior di pemerintahan Obama-Biden 2009-2017 dan sangat berpengalaman di bidangnya.

Kerry yang menjadi Menlu AS 2013-2017 ikut menandatangani pakta iklim Paris pada 2015 atas nama Amerika Serikat. Namun Presiden Donald Trump kemudian menarik AS keluar dari perjanjian tersebut.

Dia akan dijadikan anggota dewan keamanan nasional, dan untuk pertama kalinya dewan memiliki spesialis perubahan iklim, kata kantor Biden dikutip AFP.

Mayorkas mantan jaksa federal sebelumnya adalah direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS, lalu jadi wakil menteri Departemen Keamanan Dalam Negeri di bawah Presiden Barack Obama.

Sullivan dulunya direktur Staf Perencanaan Kebijakan di Departemen Luar Negeri serta wakil kepala staf Menlu Hillary Clinton.

Ia juga menjadi negosiator utama dalam pembicaraan awal di kesepakatan nuklir Iran yang kemudian ditarik keluar oleh Trump.

"Kami tidak punya waktu untuk merugi dalam hal keamanan nasional dan kebijakan luar negeri kami," kata Biden dalam pernyataan yang dikutip AFP.

"Orang-orang ini sama-sama berpengalaman dan teruji karena mereka inovatif dan imajinatif," tambahnya.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com/politico,eu/Reuters

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini