TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato dalam perayaan Thanksgiving.
Dalam penuturannya, Biden menyerukan agar perseteruan yang terjadi di AS saat ini segera diakhiri, karena negara itu menghadapi pandemi Covid-19.
Dikutip Tribunnews dari BBC, selama berpidato untuk menyambut liburan Thanksgiving, Biden mengatakan, orang Amerika tengah berperang dengan virus corona, "bukan satu sama lain".
Hingga sore ini Kamis (26/11/2020), AS telah melaporkan lebih dari 13,1 juta kasus positif Covid-19.
Baca juga: Presiden Terpilih AS Biden Bakal Umumkan Kabinet Tahap Pertama pada Selasa Besok
Baca juga: Janet Yellen Terpilih sebagai Menteri Keuangan AS Periode Joe Biden-Kamala Harris, Ini Profilnya
Di sisi lain, Presiden AS ke-45 Donald Trump yang dikalahkan rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden, masih berupaya membalikkan hasil Pilpres 3 November 2020 kemarin.
Sejauh ini, upaya Trump menentang hasil Pilpres di negara bagian utama di meja hijau gagal.
Saat berbicara melalui telepon dari Gedung Putih ke sebuah acara yang diadakan di Pennsylvania, Trump mengulangi klaimnya yang tak berdasar tentang kecurangan Pilpres AS 2020.
"Kita harus membalikkan Pilpres," kata Trump, sembari menegaskan bahwa pemilihan presiden tahun ini diselenggarakan dengan curang.
Sebelumnya, Trump diharapkan menghadiri acara di Pennsylvania secara langsung, tetapi dibatalkan setelah dua pengacara Rudy Giuliani dinyatakan positif Covid-19.
Biden yang telah memenangkan Pilpres AS 2020 telah melangsungkan proses transisi kepresidenannya dengan baik.
Baca juga: Biden Tunjuk Perempuan Keturunan Palestina-Amerika Pertama Sebagai Staf Gedung Putih
Baca juga: Analis Sebut Kabinet Pilihan Joe Biden Lebih Prioritaskan Pengalaman
Biden: Kami Pasti Kalahkan Virus Ini
Dalam pidatonya pada Rabu (25/11/2020), Biden mengatakan kepada rakyat Amerika, bahwa mereka berhak mendengar kebenaran soal virus corona dari presiden.
"Saya percaya, Anda selalu pantas mendengar kebenaran dari presiden Anda. Kami harus memperlambat pertumbuhan virus ini," tutur Biden.
"Kami berhutang kepada para dokter dan perawat serta pekerja garis depan. Kami berhutang kepada sesama warga kami," tambah Biden.
Biden lalu menyebut, Covid-19 membuat warga Amerika kesakitan, kehilangan dan merasa frustasi karena (virus corona) telah menelan banyak nyawa.
"Ini memecah belah kami, membuat arah dan melawan satu saa lain," ucap Biden.
"Saua tahu negara ini sudah kewalahan berperang (melawan Covid-19), tetapi perlu diingat, kita berperang melawan virus, bukan satu sama lain," tegasnya lagi.
"Kami harus menguatkan tulang punggung kami, melipatgandakan upaya kami dan berkomitmen untuk berjuang," tambah Biden.
Joe Biden juga mendesak warga Amerika untuk mengubah cara mereka merayakan liburan Thanksgiving.
Presiden terpilih AS itu alih-alih mengadakan perteuan besar, dia justru menghabiskan liburan Thanksgiving bersama sang istri Jill dan putri serta menantunya.
Baca juga: Jelang Thanksgiving, Trump Berikan Pengampunan Penuh pada Mantan Penasihat Keamanan AS Michael Flynn
Baca juga: 10 Negara Bagian AS Paling Beresiko Dikunjungi selama Perayaan Thanksgiving Menurut Forbes
Jutaan Orang Amerika Melancong
Liburan Thanksgiving datang ketika kasus baru virus terus meningkat di AS.
Untuk merayakan liburan Thanksgiving ini, jutaan orang Amerika bepergian bersaa orang-orang yang mereka cintai, meski ada peringatan dari pejabat kesehatan tentang infeksi Covid-19.
Lebih dari 260.000 orang Amerika sekarang telah meninggal karena virus itu, jumlah terbesar di negara mana pun di dunia, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins.
Presiden terpilih bersumpah bahwa pada waktunya, pandemi akan dipecahkan.
"Saya tahu kami bisa dan akan mengalahkan virus ini," katanya.
"Hidup akan kembali normal, saya berjanji padamu. Saya yakin musim pemerintahan yang suram ini akan memberi jalan bagi tahun penuh persatuan," tambah Biden.
Baca juga: Trump Akhirnya Mulai Proses Transisi Kekuasaan ke Joe Biden, Meski Masih Tolak Kalah Pilpres AS
Baca juga: Profil Para Anggota Kabinet Joe Biden, Dipenuhi Nama-nama dari Pemerintahan Obama
Apa yang Terjadi dengan Proses Transisi Joe Biden?
Trump akhirnya setuju untuk mengizinkan proses transisi formal dimulai pada Senin, hampir tiga minggu setelah pemilihan presiden.
Biden sekarang dapat mengakses inforasi pejabat pemerintah utama dan dana jutaan dolar saat dia bersiap untuk mengambil alih kursi kepresidenan pada 20 Januari 2021.
Dia juga akan menerima Brief Harian Presiden soal update tentang ancaman dan perkembangan internasional.
Ajudan Jen Psaki mengatakan dia akan mendapatkan pengarahan pertamanya pada Senn dan informasi rahasia sudah dibagikan dengan tim senior Mr Biden.
Pada hari Selasa Biden menunjuk enam jabatan penting dalam pemerintahannya, termasuk pilihannya untuk sekretaris negara dan penasihat keamanan nasional.
Biden akan menunjuk lebih banyak staf termasuk tim ekonominya minggu depan.
Sebagian besar pilihannya perlu dikonfirmasi oleh Senat.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Akhirnya Beri Selamat pada Joe Biden sebagai Presiden Terpilih AS
Baca juga: 5 Pemimpin Dunia Masih Bungkam atas Kemenangan Joe Biden, Vladimir Putin hingga Kim Jong Un
Ucapan Selamat untuk Joe Biden
Secara terpisah, pada Rabu (25/11/2020), Presiden China Xi Jinping mengirim pesan ucapan selamat kepada Joe Biden.
Ucapan selamat dari China ini diterima Biden setelah dua minggu dinyatakan mengalahkan Donald Trump.
Namun, sampai saat ini, sejumlah pemimpin dunia masih belum menghubungi Joe Biden.
Satu di antara pemimpin dunia yang dimaksudkan yakni, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador.
Dua presiden tersebut menegaskan, mereka tak akan memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden sampai "proses pemilihan di AS berakhir".
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)