News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Luhut dan Erick Thohir Bertemu Pejabat dan Swasta Jepang, Minta Dukungan Pembentukan NIA

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri koordinator Luhut Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir bersama mantan menteri perdagangan Jepang Hiroshige Seko di kediaman Dubes Indonesia di Tokyo.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat dan pihak swasta Jepang.

Pertemuan tersebut untuk meminta dukungan terhadap pembentukan lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau lebih dikenal dengan Nusantara Investment Authority (NIA).

"Kedua menteri berharap dukungan dari pihak Jepang baik pemerintah maupun swasta untuk pembentukan NIA," ungkap Jodi Mahardi sebagai juru bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut kepada Tribunnews.com, Kamis (3/12/2020).

Saat ini NIA telah memiliki 5 miliar dolar AS.

Baca juga: Seorang Kakek di Jepang Cekik Istrinya Hingga Tewas

"Nantinya setelah digabung dengan aset-aset BUMN bisa mencapai sekitar 15 miliar dolar AS," tambah Jodi yang juga staf khusus Menteri Luhut.

Kamis (3/12/2020) pagi kedua menteri bertemu dengan Chairman Mitsui Co.Ltd. dan Hiroshige Seko, mantan Menteri Perdagangan Jepang yang juga salah satu politisi senior Partai Liberal Demokratik (LDP) Jepang.

"Pak Menteri akan ketemu lebih dari sepuluh pengusaha besar Jepang termasuk Mitsubishi, Marubeni, Sumitomo dan sebagainya," ujar dia.

Kemarin malam lewat telepon Menteri Luhut juga berbicara dengan pemilik Softbank Group, Masayoshi Son.

Baca juga: Dubes Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi Serahkan TCCL kepada Wakil Menlu Jepang

"Pada dasarnya semua yang telah ditemui tampaknya mendukung dengan sangat pembentukan NIA tersebut," ujarnya.

NIA nantinya akan jadi sumber pendanaan untuk berbagai proyek besar Indonesia lewat Kementerian BUMN yang akan mengkoordinir pendanaan tersebut.

Misalnya untuk proyek infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan dan sebagainya.

Diharapkan miliaran dolar AS akan dapat terserap dari Jepang masuk ke dalam NIA tersebut.

"Kita harus bisa tarik Jepang untuk investasi dan pembukaan lapangan kerja dan harus lebih maju lagi. Masa kalah dengan Vietnam," kata Menteri Erick Thohit kepada Tribunnews.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini